Minggu, 27 Januari 2013

PACARAN

Pacaran

 Pacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan.[1] Pada kenyataannya, penerapan proses tersebut masih sangat jauh dari tujuan yang sebenarnya. Manusia yang belum cukup umur dan masih jauh dari kesiapan memenuhi persyaratan menuju pernikahan telah dengan nyata membiasakan tradisi yang semestinya tidak mereka lakukan.

Tugas Bahasa Indonesia

  • Analisis Kesalahan Berbahasa 

  • 1. KESALAHAN LEKSIKAL PADA KARANGAN MAHASISWA BAHASA INDONESIA UNTUK PENUTUR ASING (BIPA) DARMASISWA UNJ : SEBUAH STUDI KASUS ANALISIS KESALAHAN1. PendahuluanKesalahan yang dilakukan oleh pembelajar dalam proses pembelajaran merupakanhal yang lumrah terjadi. Fase ini merupakan fase umum sebagai bukti nyatabahwa pembelajaran telah berlangsung sebagai sebuah proses yang berjalan secarabertahap. Demikian halnya dengan pembelajaran bahasa sebagai sebuah prosesdari belajar bahasa.Belajar bahasa merupakan sebuah proses untuk dapat menggunakan bahasa yangdipelajari (bahasa target). Dalam prosesnya, pembelajaran ini akan diarahkan padakegiatan menerima bahasa (reseptif) hingga akhirnya akan sampai pada kegiatanmemproduksi bahasa (produktif). Kedua proses ersebut –reseptif-produkif-merupakan proses yang saling mempengaruhi satu sama lain. Pembelajar akanmampu memproduksi bahasa dengan baik bila pada awalnya telah melalui prosesreseptif secara baik.Dalam pembelajaran bahasa, pembelajar diarahkan pada empat keterampilanberbahasa yang merupakan bagian dari proses reseptif dan proses produktif.Termasuk dalam proses reseptif adalah kegiaan membaca dan menyimak(mendengar), sementara yang termasuk dalam kegiatan produkif adalah kegiaanmenulis dan berbicara. Demikianlah keempat kegiatan tersebut akan salingmendukung dan saling mempengaruhi hasil dari pembelajaran bahasa.Salah satu proses produktif berbahasa yang dapat menunjukkan hasil dari kegiatanbelajar bahasa adalah kegiaan menulis. Menulis sebagai sebuah bentuk produktifberbahasa dapat menjadi pengukur kemampuan pembelajar dalam penguasaan

Teknik Membaca SQ3R



  • 1. STRATEGI MEMBACA PEMAHAMAN SQ3R
  • 2. STRATEGI MEMBACA SQ3R
  • 3. Pengertian SQ3R Lankah-langkah Manfaat
  • 4. Agar setiap aktivitas membaca yang dilakukan dapat berjalan efektif dan efisien, kiranya diperlukan teknik tertentu. Dalam hal ini, Francis P. Robinson dari Universitas Negeri Ohio Amerika Serikat telah mengembangkan sebuah teknik membaca yang dikenal dengan sebutan SQ3R. Teknik ini bersifat praktis dan dapat diaplikasikan dalam berbagai pendekatan belajar. SQ3R pada prinsipnya merupakan singkatan dari langkah-langkah mempelajari teks atau buku yang terdiri dari : (1) Survey ; (2) Question ; (3) Read ; (4) Recite ; dan (5) Review .

Jumat, 25 Januari 2013

Uyo-Anu Boltim

Pemkab Boltim akan Berangkatkan Uyo Anu ke Bali

TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLTIM-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Timur (Boltim) rencananya 2013 ini akan memberangkatkan Uyo Anu ke Bali.

Tak tanggung tanggung peraih putra-putri Boltim 2010-2012 akan diberangkatkan. Hal ini memang sudah menjadi hak mereka sebagai hadiah ketika mengikuti ajang Uyo Anu tersebut. Selama ini memang pemkab kesulitan dan sehingga todak segera memberikan hak para pemenang.

Namun Sekretaris Daerah (Sekda) Boltim, Muhammad Assagaf beberapa waktu lalu menyebutkan tahun ini masalah tersebut akan tuntas. Menurutnya, janji pemerintah agar memberangkatkan pemenang ajang tersebut 3 tahun terakhir ke Bali belum terwujud karena alasan dana.  "Mudah-mudahan tahun depan (2013) mereka kita berangkatkan ke Bali, semua," tuturnya.


Sumber    :  http://manado.tribunnews.com

Uyo-Anu Boltim

Uyo-Anu Boltim Kembali Dipertanyakan Kontribusinya

Untuk kesekian kalinya duta pariwisata Boltim (Uyo-Anu) disinggung mengenai kontribusinya.Berikut saya sajikan kutipan berita dari harian Tribun Manado, Rabu 2 Januari 2013.


Kontribusi Uyo Anu Dipertanyakan Warga Boltim

TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLTIM - Kontribusi Uyo Anu terhadap pariwisata dipertanyakan warga Bolaang Mongondow Timur (Boltim). Warga Kotabunan, Pusran mempertanyakan kontribusi putra putri Boltim atau dikenal Yayu Uno terhadap parawisata daerahnya. "Apa kontribusi mereka terhadap pariwisata daerah ini. Saya tidak melihat itu selama 3 tahun pemilihan ini," kata Pusran, pada Selasa (1/1)

Pasalnya dalam proses pemilihannya menurut Pusran kegiatan tersebut telah menghabiskan uang daerah hingga ratusan juta rupiah dari anggaran pendapatan belanja Daerah namun tak satupun terlihat hasil dari even tersebut. "Kemana mereka. Saat saat ada acara daerah pun jarang terlihat. Misalkan saja Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupatan mereka tidak ada. Harusnya mereka selalu hadir dalam acara seremonial daerah, sebagai penerima tamu. Bagamana mereka bisa mempromosikan daerah ini," kata Pusran.

Hal ini tidak seperti dilihatnya di daerah lain dimana keberadaan putra putri daerahnya jelas terlihat dan berkontribusi bagi daerahnya. Pusran mengatakan jika tidak jelas kontribusinya. Acara yang digelar oleh dinas pariwisata dan kebudayaan ini tidak perlu dilaksanakan lagi. "Sebaiknya hentikan saja pemilihan Uyo Anu ini hanya menghabiskan uang rakyat," tegasnya.

Pusran mengatakan seharusnya dana bukan alasan tidak melakukan promosi terhadap pariwisata daerah ini. Sehingga menurutnya yang harus bertanggungjawab adalah dinas pariwisata dan Budaya. "Harusnya sebelum digelar kegiatan telah dikaji dengan matang dahulu. Mereka itu icon daerah. Terpilih dari puluhan peserta lainnya. Masak tidak ada kontribusi apa-apa bagi daerah ini padahal ratusan juta sudah melayang," katanya. (ald).


Sumber   :   http://manado.tribunnews.com

Kamis, 24 Januari 2013

Contoh Pidato

Contoh Pidato Bahasa Inggris Dan Artinya

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dear protocols
Dear speakers
And my Moslem brothers
Before I am going to deliver my speech I hope all audiences to thank our God Allah SWT for He has bestowed us abundant mercies, so, due to these we are able to attend this peaceful meeting.
Furthermore, we, specially send our peace and salutation to our prophet Muhammad SAW, His messenger and His servant.
And I thank protocol who has provided me time to speak today entitled:
THE CHARACTERS THAT MOSLEM YOUNG GERERATION TO DEVELOP BETTER INDONESIA
Dear Moslem brothers!
When we talk about youngsters, we often find in many articles and we ourselves even witness the great role of youth participation in developing, favoring, and supporting the development of nation. They are the hope of nation who will carry out the struggle for the sake of brighter future of the country. Similarly, they are at the same time, the hope of Islamic religion will strive for the sake of Islamic teaching in the next, maintain the Islamic law, who will safeguard the Moslem young generation at large from influence of destructive western style of life, who will be leaders for the next. It was yelled as: TODAY IS YOUNG TOMORROW WILL BE A LEADER.

Tugas Bahasa Indonesia "PENGERTIAN, FUNGSI DAN RAGAM BAHASA"


“PENGERTIAN, FUNGSI DAN RAGAM BAHASA”


DISUSUN OLEH KELOMPOK IV :

o   TRI ROKHAYATI                     NPM. 11.06.0.202
o   RAHAYU PUSPITOSARI                   NPM. 11.06.0.208
GANDANINGRUM
o   DESY MAYA SARI                  NPM. 11.06.0.211
o   WARSONO                            NPM. 11.06.0.210
o   RISCA GESMI MARIYANA   NPM. 11.06.0.224
o   EKA PUTRI                              NPM. 11.06.0.225
o   VERA NOVITA                       NPM. 11.06.0.229
o   ETTI                                          NPM.
KATA PENGANTAR


            Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, dan tak lupa salawat beriring salam kita hanturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah pada mata kuliah Bahasa Indonesia ini tepat waktu.
Makalah dengan judul “Pengertian, Fungsi dan Ragam Bahasa” ini kami susun untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang diberikan oleh Ibu Wihartati, S.Pd.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Wihartati selaku dosen Bahasa Indonesia, terima kasih kepada anggota kelompok IV, serta pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini, dengan kerendahan hati, kami memohon maaf.
Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Batam, …………… 2011
Tim Penyusun,


                                                                                                                       
Kelompok IV

Tugas Bahasa Indonesia "Mengenal Perbedaan Semantik dan Pragmatik"


Mengenal Perbedaan Semantik dan Pragmatik

 
Kaijan tentang tanda dan cara tanda-tanda itu bekerja dalam komunikasi manusia berupa bahasa telah mendapatkan perhatian dari para ilmuwan di masa lalu. Ilmu tentang hubungan antara penanda dan petanda itu disebut semiotika. Morris (1938) mengatakan bahwa dalam semiotika terdapat tiga bidang kajian, yakni sintaksis (syntax), semantik (semantics), dan pragmatik (pragmatics). Sintaksis adalah kajian tentang hubungan formal antartanda; semantik menganalisis hubungan tanda dengan objek tanda tersebut (designata); sedangkan pragmatik melihat hubungan tanda dengan orang yang menginterpretasikan tanda itu.
Pragmatics is that portion of semiotic which deals with the origin, uses and effects of signs within the behavior in which they occur; semantics deals with the signification of signs in all modes of signifying; syntactics deals with combinations of signs without regard for their specific significations or their relation to the behavior in which they occur” (Morris, 1946: 219 via Bach 1999:81).
Ketiga bidang tersebut memperlakukan dan mempelajari tanda secara berbeda-beda. Adapun dalam makalah ini, akan direpresantasikan perbedaan kajian tanda bahasa antara dua bidang, yakni semantik dan pragmatik, dari ketiga bidang tersebut.

Tugas Bahasa Indonesia "Pragmatik dalam Studi Linguistik "

Pragmatik dalam Studi Linguistik

Dalam pengajaran bahasa, seperti diungkapkan Gunarwan (2004:22) (dalam Quinz 2008) terdapat keterkaitan, yaitu bahwa pengetahuan pragmatik, dalam arti praktis, patut diketahui oleh pengajar untuk membekali pemelajar dengan pengetahuan tentang penggunaan bahasa menurut situasi tertentu. Dalam pengajaran bahasa Indonesia, misalnya, pengetahuan ini penting untuk membimbing pemelajar agar dapat menggunakan ragam bahasa yang sesuai dengan situasinya, karena selain benar, bahasa yang digunakan harus baik.


Seperti diungkapkan juga oleh Kridalaksana (2007:3) bahwa bahasa ialah sistem tanda bunyi yang disepakati untuk dipergunakan oleh para anggota kelompok masyarakat tertentu dalam bekerjasama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. Dari pengertian tersebut dapat dijabarkan bahwa bahasa merupakan suatu sistem yang sistematis, artinya bahasa dapat diuraikan atas satuan-satuan terbatas yang terkombinasi dengan kaidah-kaidah yang dapat diramalkan. Di samping itu, bahasa juga sistemis yang bukan hanya merupakan sistem tunggal, melainkan terdiri atas beberapa subsistem, yakni subsistem fonologi, gramatika, dan leksikon. Di dalam subsistem tersebut dunia bunyi dan dunia makna bertemu, sehingga membentuk struktur yang di dalamnya terdapat konteks. Konteks mempengaruhi keserasian sistem suatu bahasa. Seperti yang diungkapkan Kushartanti dalam buku Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguistik (2007:104) konteks merupakan unsur di luar bahasa, dikaji dalam pragmatik.
Sebagai tataran terbaru dalam linguistik, pragmatik merupakan tataran yang turut memperhitungkan manusia sebagai pengguna bahasa.  Wijaya (1996:1) menyebutkan, berbeda dengan fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik yang mempelajari struktur bahasa secara internal, pragmatik adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan itu digunakan dalam komunikasi. Morris (Rustono 1999:1) sebagai pencetus pertama bidang kajian ini mengungkapkan bahwa pragmatik adalah cabang semiotik yang mempelajari relasi tanda dan penafsirannya.
Di dalam analisis linguistik struktural, pembahasannya menekankan pada struktur, atau bentuk formal bahasa. Suatu kalimat dianalisis dengan mengamati yang mana subyek dan predikat dalam kalimat tersebut. Bagian yang berupa subyek dapat dipilah-pilah lagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, demikian juga dengan predikatnya. Dan bagian-bagian tersebut masih dapat dipilah lebih lanjut dan diteruskan sampai ke bagian yang paling kecil seperti klausa, frasa, kata, morfem, bahkan fonem. Dalam analisis tersebut, konteks pemakaian kalimat tidak ikut diperhitungkan.
Contoh kalimat:
Bisa menutupkan pintu itu?
Dilihat dari segi bentuknya, kalimat tersebut merupakan kalimat interogatif, tetapi dari segi fungsinya kalimat tersebut tidak dimaksudkan untuk menanyakan tentang kemampuan (bisa tidaknya) orang yang diajak bicara. Dari segi fungsinya kalimat tersebut bermakna perintah (secara tidak langsung). Makna yang sama dapat juga diutarakan dengan konstruksi imperatif sehingga menjadi kalimat berikut ini.
Tutup pintu itu!
Tentu saja konteksnya menjadi lain pula. Dengan mengamati bentuk suatu perintah menggunakan konstruksi imperatif dan kapan perintah itu menggunakan konstruksi interogatif, maka akan terlihat perbedaan yang berhubungan dengan siapa dan kepada siapa kalimat tersebut diucapkan.
Konteks menjadi patokan utama dalam analisis pragmatik, sehingga dalam analisis pragmatik dibahas tentang hal-hal sebagai berikut:
1.    Suatu satuan lingual dapat dipakai untuk mengungkapkan sejumlah fungsi di dalam komunikasi.
2.    Suatu fungsi komunikatif tertentu dapat diungkapkan dengan sejumlah satuan lingual.
Salah satu kecenderungan yang melatarbelakangi berkembangnya pragmatik adalah antisintaksisme Lakoff dan Ross yang mengungkapkan bahwa keapikan sintaksis (Wellformednes) bukanlah segalanya. Sebab seperti yang sering kita jumpai komunikasi tetap berjalan dengan penggunaan bentuk yang tidak baik secara sintaksis (ill-formed), bahkan semantik (Gunarwan 2004: 6 dalam Quinz 2008). Dalam ranah sintaksis, seperti dikemukakan oleh Yule (dalam Quinz 2008), dipelajari bagaimana hubungan antarbentuk linguistis, bagaimana bentuk-bentuk tersebut dirangkai dalam kalimat, dan bagaimana rangkaian tersebut dapat dinyatakan well-formed secara gramatikal. Secara umum, sintaksis tidak mempersoalkan baik makna yang ditunjuknya maupun pengguna bahasanya, sehingga bentuk seperti kucing menyapu halaman, meskipun tidak dapat diverifikasi secara empiris, tetap dapat dinyatakan apik secara sintaksis.
Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan bahasa tidak semata-mata didasarkan atas prinsip well-formed dalam sintaksis, melainkan atas dasar kepentingan agar komunikasi tetap dapat berjalan. Lebih tepatnya, bahasa digunakan oleh masyarakat tutur sebagai cara para peserta interaksi saling memahami apa yang mereka ujarkan. Atas dasar ini, pertama, dapat dipahami, dan memang sering ditemukan, bahwa komunikasi tetap dapat berjalan meskipun menggunakan bahasa yang tidak apik secara sintaksis. Kedua, demi kebutuhan para anggota masyarakat tutur untuk mengorganisasi dan memahami kegiatan mereka, selain tata bahasa, makna juga merupakan hal yang tidak dapat diabaikan dalam analisis bahasa. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa perbedaan utama antara sintaksis dan pragmatik, sekaligus menyatakan pentingnya studi pragmatik dalam linguistik, terletak pada makna ujaran dan pada pengguna bahasa.

Makna dalam Semantik dan Pragmatik
Semantik membahas tentang makna ujaran yang dituturkan. Berdasarkan truth conditional semantics, untuk dapat dinyatakan benar, sebuah pernyataan harus dapat diverifikasi secara empiris atau harus bersifat analitis. Dengan demikian, bentuk kucing menyapu halaman adalah bentuk yang tidak berterima secara semantis, karena tidak dapat diverifikasi secara empiris dan bukan termasuk pernyataan logika. Namun demikian, pembahasan makna dalam semantik belum memadai, karena masih mengabaikan unsur pengguna bahasa. Dengan kata lain, untuk menjelaskan fenomena pemakaian bahasa sehari-hari, di samping sintaksis dan semantik, dibutuhkan juga pragmatik yang mengkaji hubungan antara struktur yang digunakan penutur, makna apa yang dituturkan, dan maksud dari tuturan. Kegunaan pragmatik yang tidak terdapat dalam sintaksis dan semantik, dalam hal ini ditunjukkan, misalnya bagaimana strategi kesantunan mempengaruhi penggunaan bahasa, bagaimana memahami implikatur percakapan, dan bagaimana kondisi yang memungkinkan bagi sebuah tindak-tutur.
Selanjutnya, untuk melihat kedudukan pragmatik dalam linguistik, bisa dilihat dari perbedaan antara semantik dan pragmatik. Pertama, semantik mengkaji makna (sense) kalimat yang bersifat abstrak dan logis, sedangkan pragmatik mengkaji hubungan antara makna ujaran dan daya (force) pragmatiknya; dan kedua, semantik terikat pada kaidah (rule-governed), sedangkan pragmatik terikat pada prinsip (principle-governed). Dengan kata lain, semantik mengkaji makna ujaran yang dituturkan, sedangkan pragmatik mengkaji makna ujaran yang terkomunikasikan atau dikomunikasikan. Selanjutnya, kaidah berbeda dengan prinsip berdasarkan sifatnya. Kaidah bersifat deskriptif, absolut atau bersifat mutlak, dan memiliki batasan yang jelas dengan kaidah lainnya, sedangkan prinsip bersifat normatif atau dapat diaplikasikan secara relatif, dapat bertentangan dengan prinsip lain, dan memiliki batasan yang bersinggungan dengan prinsip lain.
Secara umum, dapat disimpulkan bahwa kaitan antara pragmatik dan pengajaran bahasa adalah dalam hal kompetensi komunikatif yang mencakup tiga macam kompetensi lain selain kompetensi gramatikal (grammatical competence), yaitu kompetensi sosiolinguistik (sociolinguistic competence) yang berkaitan dengan pengetahuan sosial budaya bahasa tertentu, kompetensi wacana (discourse competence) yang berkaitan dengan kemampuan untuk menuangkan gagasan secara baik, dan kompetensi strategik (strategic competence) yang berkaitan dengan kemampuan pengungkapan gagasan melalui beragam gaya yang berlaku khusus dalam setiap bahasa.

Daftar Pustaka
Kushartanti. 2007. Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta:
            PT Gramedia Pustaka Utama
Quinz. Pragmatik Sebuah Kajian Awal. Gaudi1529.blogspot.com/2008/05 /pragmatik-sebuah-kajian-awal.html(accessed03/11/09)
Rustono. 1999. Pokok- Pokok Pragmatik. Semarang: CV IKIP Semarang Press
Wijaya, Dewa Putu. 1996. Dasar-Dasar Pragmatik. Yogyakarta: Penerbit Andi
Sumber    :     http://www.belajarindonesia.org

Tugas Bahasa Indonesia

Perkembangan Bahasa Indonesia sebelum dan Sesudah merdeka, Fungsi Bahasa, Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional dan Negara


Perkembangan Bahasa Indonesia Sebelum Merdeka

      
Pada dasarnya Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu di pakai sebagai bahasa penghubung antar suku di Nusantara dan sebagai bahasa yang di gunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam Nusantara dan dari luar Nusantara.

Perkembangan dan pertumbuhan Bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan-peninggalan misalnya:
  • Tulisan yang terdapat pada batu Nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380
  • Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang pada tahun 683.
  • Prasasti Talang Tuo, di Palembang pada Tahun 684.
  • Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada Tahun 686.
  • Prasati Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada Tahun 688.

Tugas Komputer

VIRUS KOMPUTER

Sejarah singkat tentang virus

•1949Teori "self modifying through machine" yang dikembangkan oleh John von Beumann menjadi basis teori untuk semua virus

•1981stilah "Virus" diperkenalkan pertama kalinya pada tahun 1981 dalam sebuah percakapan antara Dr. Fred Cohen dan Profesor Leonard M. Adleman.

•1983 Peneliti Fred Cohen mendefinisikan fungsi virus untuk pertama kali dalam tesisnya yang berjudul "Computer Viruses - Theory and Experiment".1986 Salah satu vendor PC menyebarluaskan "brain", virus MS-DOS yang pertama.

•1990 "Chameleon" merupakan virus polymorph pertama. Virus ini mengubah dirinya setiap kali melakukan infeksi dan merupakan memory-resident virus terbesar yang berukuran 9 KBit dan dilengkapi dengan fungsi stealth.

•2004 Seorang mahasiswa berusia 18 tahun yang berasal dari Jerman Utara menyebarkan worm Sasser ke Internet. Microsoft menghadiahkan 250.000 Euro bagi mereka yang memberikan petunjuk mengenai pelakunya.

Tugas Bahasa Indonesia

FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA

Pengantar
Bila kita membicarakan tentang keragaman yang ada di dunia ini, banyak sekali keragaman yang bisa kita temukan dan pelajari tentunya. Salah satunya adalah keragaman bahasa yang ada di dunia pada umumnya dan di Indonesia pada khusunya. Keragaman yang ada di Indonesia tidak terlepas dari banyaknya suku bangsa, adat istiadat yang ada di Negara Indonesia. Tapi itu semua tidak membuat semuanya menjadi suatu hal yang menyebabkan perpecahan melainkan membentuk suatu ikatan yang kuat dan kokoh dalam Negara Indonesia.
Mengapa demikian?? Kita ingat dengan arti semboyan Negara Indonesia “Bhineka tunggak ika” yaitu berbeda-beda tetapi satu jua. Semboyan ini berasal dari buku atau kitab sutasoma karangan Mpu Tantular / Empu Tantular. Secara lebih mendalam Bhineka Tunggal Ika memiliki makna walaupun di Indonesia terdapat banyak suku, agama, ras, kesenian, adat, bahasa, dan lain sebagainya namun tetap satu kesatuan yang sebangsa dan setanah air. Dipersatukan dengan bendera, lagu kebangsaan, mata uang, bahasa dan lain-lain yang sama.
Kata-kata Bhinneka Tunggal Ika terdapat pada lambang negara Republik Indonesia yaitu Burung Garuda Pancasila. Tepatnya berada Di kaki Burung Garuda Pancasila yang mencengkram sebuah pita yang bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika. Kata-kata tersebut dapat pula diartikan : Berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

Skripsi Bahasa Indonesia

Kata Pengantar
            Puji beserta  syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah – Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul  “PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DENGAN METODE PEMBELAJARAN INTEGRATIF SISWA KELAS V SD NEGERI 002 KASIKAN KECAMATAN TAPUNG HULU ’’ ini.
            Karya tulis ini merupakan tugas akhir yang disusun sebagai persyaratan untuk mengikuti Ujian Nasional di SMA Negeri 1 Tapung Hulu Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial.
            Selanjutnya, penulis ingin menyampaikan penghargaan serta ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

KETERAMPILAN MENYIMAK

KETERAMPILAN MENYIMAK


 Tugas Mata Kuliah Keterampilan Berbahasa dan Sastra Indonesia Semester 4 PGSD...

A. PENGERTIAN MENYIMAK

Menyimak adalah mendengar secara khusus dan terpusat pada objek yang disimak (panduan bahasa dan sastra Indonesia, Natasasmita Hanapi, Drs.; 1995: 18)
Menyimak dapat didefinisikan suatu aktivitas yang mencakup kegiatan mendengar dan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menilik, dan mereaksi atas makna yang terkandung dalam bahan simakan. (Djago Tarigan; 1991: 4).
“Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang lisan-lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan”. (Tarigan: 1983)

Rabu, 23 Januari 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIDATO PERSUASI PADA SISWA KELAS XI PM2 SMK NEGERI 1 DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA MELALUI METODE TWENTY QUESTONS

SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Yogyakarta
untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
oleh
Moh. Aris Prasetiyanto
06201241009
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
SEPTEMBER 2011

Kemampuan Berpidato Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Kotabunan

LEMBAR PENGESAHAN


Skripsi dengan Judul : Kemampuan Berpidato Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Kotabunan.

Karya Ilmiah dari              :
Nama                                  : Muhammad Rifsan Makangiras
NIM                                   : 07310383
Jurusan                               : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Program Studi                   : Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
Program Pendidikan          : Sarjana (S1)

Disetujui oleh tim pembimbing untuk diajukan kepada panitia ujian Skripsi pada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Manado.



   Pembimbing I                                                                     Pembimbing II



    Dra. Wimsje R. Palar,  M.Hum                                           Dra. Th.Wengkang , M.Pd
    NIP.196012311986022003                                                NIP.196008171985022001





Mengetahui
Ketua Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia




Dra. R.C Paath,M.Hum
     NIP.196111181986022001






ABSTRAK

Muhammad Rifsan Makangiras
Kemampuan Berpidato Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Kotabunan
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan mendeskripsikan kemampuan berpidato siswa kelas XI SMK Negeri 1 Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur .
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Kotabunan Kabupaten Bolaang                   Mongondow Timur  pada siswa kelas XI   Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri dari 36  Siswa.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.  Metode   deskriptif adalah metode yang memusatkan diri pada masalah-masalah aktual.  Data yang dikumpulkan, disusun, dijelaskan kemudian dianalisa
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi , wawancara dan tes. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah rumus presentase:
Hasil pengolahan data, nilai rata-rata siswa atau nilai rata-rata kelas yang diperoleh ialah 5,7 (57%). Demikian juga dengan nilai rata-rata kelas untuk elemen penguasaan topik 5,6 (56%), elemen diksi 6 (6%), dan elemen lafal 6,5 (65%). Jika kita melihat hasil yang diperoleh ini, ternyata keterampilan berpidato siswa kelas XI SMK Negeri 1 Kotabunan dapat diklasifikasi ‘kurang mampu’, karena hasil yang diperoleh rata-rata kelas berada pada rentang nilai <70%. Dari ketiga macam elemen pendukung keterampilan berbicara ini, semua elemen juga berada pada rentang nilai <70%.
Ø  Diharapkan kepada guru-guru bidang studi Bahasa Indonesia agar dapat membimbing siswa dalam pengajaran pidato sehingga mereka terbiasa tampil berbicara dan mengungkapkan gagasan secara kreatif.
Ø  Untuk membangkitkan minat siswa terhadap pidato  maka guru harus menjadi model pembelajaran yang dinamis di dalam kelas dan tidak menimbulkan kesan monoton dalam mengajar
Ø  Pengajaran pidato di SMK sangat penting dalam menyiapkan lulusan yang terampil berbicara dan siap turun ke lapangan menampilkan kemahiran dalam berpidato.



KATA PENGANTAR


Peneliti memanjatkan puji syukur kepada Tuhan yang Mahakuasa karena berkat kasih dan penyertaan-Nya skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi ini berjudul “Kemampuan Berpidato siswa kelas XI SMK Negeri 1 Kotabunan” sebagai bagian penelitian yang dilaksanakan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa dalam berbicara.  Adapun skripsi ini sebagai penerapan pengetahuan yang peneliti peroleh, untuk memenuhi syarat-syarat guna menyelesaikan studi di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Manado.
Di balik rasa gembira yang muncul karena keberhasilan menyelesaikan studi, peneliti menemui berbagai permasalahan baik materi, kemampuan, serta masalah lain yang tidak dapat diungkapkan semua dalam penyelesaian studi termasuk penulisan skripsi ini. Banyak kenangan manis dan juga pahit yang peneliti jalani selama mengikuti studi di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Manado, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Keberhasilan peneliti menjalani proses belajar di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Manado, tentunya tidak lepas dari peran beberapa pihak yang banyak memberi perhatian. Untuk itu melalui kesempatan ini peneliti dengan ketulusan hati menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :    
1.           Prof. Dr. Ph. E.A. Tuerah, M.Si, DEA    Rektor Universitas     Negeri    Manado.
2.              Drs. F. Dj. Rorong, M.Hum  Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manando.
3.              Dra N. Rumengan M.Hum   Pembantu Dekan I FBS UNIMA.
4.              Donal M Ratu, M.Hum   Pembantu Dekan II FBS UNIMA 
5.              Dra. N. Samola M.Pd   Pembantu Dekan III FBS UNIMA,
6.              Drs. Maxi Wantalangi, M. A. Pembantu Dekan IV FBS UNIMA
7.              Dra.R C Paath M.Hum Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra    Indonesia.
8.             Dra. W Palar, M.Hum Sekretaris Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia sekaligus sebagai Pembimbing I yang telah banyak memberian saran dan masukan dalam proses penulisan skripsi.
9.             Dra T Wengkang , M.Pd    Dosen Pembimbing II Penulisan Skripsi, yang telah memberikan banyak masukan serta arahan selama dalam proses pembimbingan penulisan skripsi ini.
10.         Seluruh Dosen  di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
11.         Seluruh Pegawai dan tata usaha FBS Universitas Negeri Manado
12.         Teman - teman seperjuangan di Jurusan Bahasa dan sastra Indonesia
13.         Seluruh keluarga terutama kepada : Riski, Sri Bella, Rizaldi, Niken, Fadiah dan Fadil
14.         Kekasih Tercinta : Prilly Frichillia Modeong, Amd. Keb
15.         Keluarga Drs. Anuarudin Mokoagow, M.Pd
16.         Teman – teman kost : Ustad Bagio, Rama, Vicar, Ilo, Imbri, Rendra, Iki, Senior Odhy, Yandhi, Inal, Doddy, Uchan-Uchin, Ayu dan Haspa.
17.         Teman – teman Asrama Bogani : Are’Is, fikran, Suryadi, Farly, Dayat, Winny, Hendy, Jhon, Aldi, Kiki, David dan Epie
18.         Guru – guru dan staf tata usaha SMK Negeri 1 Kotabunan

Akhirnya kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan karyini.  Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
                                                                                                   
                                                                           Tondano,    November  2012
                                                                                           Peneliti

                                                                                    Muhammad Rifsan Makangiras


MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO
Ø sesungguhnya pelindungku adalah Allah, yang telah menurunkan kitab (Al-Qur’an) dan dialah yang melindungi orang-orang yang baik.
(Q. S. Al- A’raf: 196)
Ø Allah akan mengangkat beberapa derajat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang berilmu.

(Q. S. Almujadilah: 11)
PERSEMBAHAN
Karya ilmiah ini kupersembahkan untuk:
ALLAH  SWT , Tuhan yang Mahaagung dengan semua penyertaan, keridhaanNya
       Ayahanda tercinta , Abdul Djohar Makangiras , BA  dengan semangat dan keikhlasan  membiayai studiku  , seorang ayah yang telah membimbing dan mengajarkan  arti kehidupan serta menjadi manusia yang pandai bersyukur
  Ibunda tercinta , Anita Paputungan,  dengan segala kemuliaan  membimbing , mengayomi   demi menanti keberhasialanku , seorang ibu yang dengan tulus  memberikan doa restu untu kesuksesanku
Adinda tercinta, Sri Bella Islamy Makangiras , Adik yang selalu memberikan motivasi dan semangat untuk mengejar mimpi dan keberhasilan.
Kekasih terindah dan tercinta Prilly Frichillia Modeong, Amd.Keb
Semua saudaraku yang banyak membantu
Almamater tempat aku menimba ilmu.
Kepada Nusa dan Bangsa yang menanti pengabdianku
DAFTAR ISI
                                                                                                        Hal
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................... i
ABSTRAK ........................................................................................ ii
KATA PENGANTAR.......................................................................... iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN............................................................. v
DAFTAR ISI.................................................................................... vi

Bab I      PENDAHULUAN
1.1.       Latar Belakang Masalah............................................ 1
1.2.       Identifikasi Masalah................................................. 3
1.3.       Pembatasan Masalah..........................................    3
1.4.       Rumusan Masalah.................................................... 4
1.5.       Tujuan Penelitian..................................................... 4
1.6.       Manfaat Penelitian................................................... 4
1.7.       Definisi Operasional................................................. 4
Bab II     LANDASAN  TEORETIS
2.1.       Keterampilan Berbahasa........................................... 5
2.2.       Keterampilan Berbicara.......................................    6                        
2.3.       Tujuan Berbicara………………………………….............    7
2.4.       Jenis- jenis Bebicara…………………………................   10
2.5.       Pidato………………………..……………………….............   12
2.6.       Metode Pidato………………………………………………….   16
2.7.       Prinsip Pidato…………………………………………………..   20
2.8.       Siasat Membukan dan Menutup Pidato……………….   21
2.9.       Saat-saat Yang Tepat Menutup Pidato……………….    24
Bab III   METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian.........................................................    25
3.2 Tekhnik Penelitian........................................................     25
3.3 Tekhnik Pengolahan Data.............................................     26
3.4 Orientasi Lokasi Penelitian............................................     27
Bab IV    HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.       Hasil Penelitian...................................................    35
4.2.       Pembahasan.......................................................    35
Bab V      PENUTUP
5.1.       Kesimpulan........................................................     42 
5.2.       Saran................................................................     43
DAFTAR PUSTAKA        
LAMPIRAN