Uyo-Anu Boltim kini sedang menjadi sorotan masyarakat.
Menurut bebrapa informasi banyak dari pada masyarakat yang berpendapat bahwa
pemilihan Uyo-Anu Boltim hanyalah menghambur-hamburkan uang daerah saja, karena
sejauh ini tidak ada pergerakan maupun inofasi-inofasi baru yang dilakukan oleh
para duta daerah ini untuk memberi warna positif terhadap pembangunan dan perkembangan
kabupaten Bolaang Mongondow Timur khususnya dalam bidang pariwisata.
Namun sayangnya opini ini berkembang dimasyarakat tanpa ada
pembanding, selama ini masyarakat hanya berpikir bahwa kesalahan ini
diakibatkan dari para duta daerah ini sendiri, tidak sempatkah terlintas tanya
dibenak pembaca sekalian tentang ‘apakah mungkin akar permasalahan ini bukan
hanya dari para duta daerah ini melainkan juga dari manajemen mereka dalam hal
ini dinas Pariwisata Boltim?’. Apa mungkin kemampuan masyarakat Boltim untuk
melihat setitik cahaya kebenaran dalam masalah ini ikut padam sejalan dengan
makin hematnya kabupaten Bolaang Mongondow Timur dalam hal penggunaan listrik?
Semoga saja bukan itu jawabanya.
Mengetahui masalah ini rasanya kurang peka bila saya tidak memberi seberkas pelita agar dapat di
jadikan penuntun bagi masyarakat untuk nantinya
dapat menilai maupun mengakaji mengapa Uyo-Anu Boltim 2001 seolah mati,
serta mampu menemukan jawaban tentang dimanakah letak kesalahan dari sikap diam
Uyo-Anu Boltim 2011 selama ini.
Masuk lebih dalam lagi dalam masalah ini, kami dari pihak Uyo-Anu hakekatnya bukan tidak
mau menjalankan tugas kami selaku duta Boltim khususnya dalam bidang pariwista,
namun bagaimana mungkin kami mampu menjalankan tugas serta memberikan yang
terbaik untuk daerah ini sedangkan pihak pemerintah dalam hal ini Dinas Perhubungan
dan Pariwisata sering tidak memperdulikan. Bahkan mungkin agar lebih menambah
nilai estetikanya kami mungkin bisa disebut “Duta Nafkah Aparat Pemerintah”.
Mengapa saya berkata demikian, karena memang begitulah kami diperlakukan oleh
manajemen kami. Salah satu pengalaman terburuk menjadi duta daerah ini waktu
kami mendapat undangan pemilihan Boba-Bagi Bolsel. Pada mulanya pihak manajemen
melalui kabid pariwisata menyatakan bahwa pihak dinas tidak akan memfasilitasi
kami bila ingin menhadiri acara tersebut, setelah dikonfirmasi ternyata ada
kesalahan dalam penulisan undangan yang oleh pihak dinas perhubungan dan
pariwisata Bolsel ditujukan langsung kepada Uyo-Anu, sedangkan menurut kabid
pariwisata Boltim undangan tersebut haruslah di alamatkan ke dinas perhubungan
dan pariwisata bukan langsung ke Uyo-Anu. Setelah menghadap kepada bapak Bupati
Boltim, akhirnya pihak dinas mau memfasilitasi dan kabid pariwisata bersedia
untuk bersama-sama ke Bolsel. Namun sayang dalam rangka membawa nama baik dan
eksistensi Boltim sejak kamis siang kami berangkat dari Boltim dan jumat pukul 13.00 kembali lagi ke
kabupaten yang sama, kami tidak diberi makanan dari manajemen kami. Meski
memang kami diberi uang saku yang
mungkin sangat besar jumlahnya menurut pihak manajemen yaitu Rp. 25.000/orang
dan uang itu pun diberikan ketika sudah dalam perjalanan pulang.
Dan untuk tetap menjaga eksistensi Boltim, kamipun tetap
mengirim utusan-utusan dari Uyo-Anu untuk menhadiri undangan dari seluruh
kabupaten/kota yang ada di Sulut, meskipun perjalanan tugas itu harus
dijalankan dengan mengunakan uang pribadi
dari setiap utusan, padahal tidak pernah ada gaji khusus bagi kami. Sepanjang saya mengerti yang saya tahu
kabupaten inilah yang harus memberi kami
fasilitas dan tentunya dana tersendiri
untuk kami melaksanakan tugas sebagai duta daerah, bukan sebaliknya justru
kami sekumpulan anak mudah yang harus bekerja mencari uang agar tetap dapat
menjaga dan terus menghidupkan nama baik dari kabupaten Botim ini.
Tidak sampai disitu, kami yang seharusnya menjadi wakil
Boltim dalam ajang pemilihan Nyong-Noni Sulut
tak mampu mengirimkan 1 utusan pun karena tidak mempunyai dana yang
cukup dari pribadi masing-masing, karena seperti halnya dalam menghadiri
undangan dari daerah lain dimana kami harus menggunakan dana pribadi rupanya dinas juga bermaksud demikian dalam
hal utusan/wakil Boltim ke pemilihan Nyong-Noni Sulut. Itu terbukti dari tidak
ada perhatian dari pihak manajemen kami untuk bagaimana agar Boltim dapat
mengirimkan utusan keajang yang mampu menambah wawasan dan pengalaman dari kami
serta mungkin lewat ajang ini kami bisa memberikan sesuatu yang mampu
mengangkat rating dari kabupaten ini. Namun kenapa pihak dinas pariwisata
justru seperti acuh tak acuh terhadap masalah ini? Apa benar para pemimpin dari
dinas pariwisata Boltim tidak ingin kabupaten ini mengukir prestasi di tingkat
provinsi?dan apa benar sebagian besar pejabat di Kabupaten ini dalam bekerja
hanya memikirkan bagaimana kemajuan dalam kesejahteraan hidupnya 1-5 tahun
mendatang, dan tidak memikirkan tentang bagaimana dan akan sejauh mana
Kabupaten ini mampu melangkah mengapai prestasi dan kesejahteraan dalam segala
bidang.
Setelah ajang pemlihan Nyong-Noni berlalu dan hanya
Boltimlah yang tidak mengirimkan utusannya, hal ini bila mampu kita artikan
merupakan 1 nilai yang bersifat negatif dari Gubernur Sulut kepada Bupati Boltim. Lalu
apakah sang pemimpin kabupaten ini hanya akan tetap diam saja? Saya berharap
bukan ‘ya’ jawabannya.
Merasa heran dengan ‘kematian ‘ para duta daerah ini karena
tak satupun yang mewakili Boltim di
pemilihan Nyong-Noni,seseorang yang berprofesi sebagai seorang guru dan
kebetulan beliau yang mengurus duta daerah ini (Uyo-Anu 2010) dalam pemilihan Nyong-Noni
2010. Beliau mencoba menanyakan tentang mengapa tidak ada utusan dari Boltim
pada pemilihan 2011? Yang berarti kemunduran bagi bidang pariwisata, menangapi
pertanyaan itu kabid pariwisata memberikan jawaban palsu sekaligus memfitnah
kami (Uyo-Anu 2011) karena menurut jawaban kabid pariwisata justru kami lah
yang tidak mau menjadi wakil Boltim dalam pemilihan Nyong-Noni 2011 padahal
kami sudah diberikan uang sebesar Rp. 2.000.000.
Melalui tulisan ini saya ingin mengkonfirmasi berita
pemberian sejumlah uang kepada kami yang sempat beredar luas dimasyarakat itu
sama sekali tidak benar, kami tidak pernah menerima uang dari pihak dinas
Pariwisata Boltim. Lewat tulisan ini pula saya menggambarkan jawaban dari sikap
‘diam’ kami Uyo-Anu 2011 selama ini. Tentunya pembaca sekalian mampu menarik satu
kesimpulan dimana letak kesalahan ini,apakah semata-mata haya dari kami Uyo-Anu
atau mungkinkah pihak manajemen kami
dalam hal ini dinas Pariwisatalah yang justru menjadi dalang permasalahan ini.
Sekadar
kembali mengingatkan kepada pimpinan tertinggi di kabupaten Boltim tentang masalah ini.
Karena
setelah diketahuinya masalah ini, mungkin masih banyak masalah yang jauh lebih
penting sehingga seolah masalah ini tidak diperhatikan. Semoga kesibukan pimpinan
kita tidak terlalu banyak menyita waktu Beliau, sehingga kira mampu sedikit meluangkan waktu untuk membahas
masalah ini. karena masalah ini bukan hanya tentang eksistensi Uyo-Anu Boltim
2011, namun juga eksistensi Boltim ditingkat provinsi dan tentunya nama baik
bapak Bupati kita, baik ditingkatan kabupaten ini sendiri maupun ditingkat
provinsi.
Ketika tidak ada yang mau memperhatikan kami (Uyo-Anu 2011)
selain orang tua kami masing-masing, ketika banyak yang ingin bersuara tapi
takut, ketika tidak sedikit kejujuran yang ingin disampaikan kepada pemimpin
kabupaten Boltim ini namun tak kuasanya lidah bergerak mengurai kata melukis
lisan, ketika diam menjadi lebih derita, aku pasrah dalam keterus terangan dan
menanti undangan indah darimu wahai sang pemimpin.
Udara sejuk pedesaan disuatu pagi yang
cerah mulai membawa Richi kealam sadarnya setelah semalam tertidur pulas. Richi
adalah seorang remaja berusia 15 tahun anak sulung dari bapak Abdul dan ibu
Ani. Richi sekarang duduk di kelas X SMA N 1 Kotabunan. Richi memiliki adik perempuan yang bernama Sri, Sri
masih berusia 10 tahun dan masih duduk di bangku kelas V SDN 2 Kotabunan.
Ini adalah hari pertama Richi masuk ke
sekolah SMA N 1 Kotabunan semenjak kepindahanya dari MAN Model Manado. Richi memutuskan
pindah sekolah karena dia tidak sanggup bila harus berpisah dengan orang tua
dan adiknya.
Seperti anak sekolahan biasanya, pukul
06.45 Richi berpamitan kepada orang tuanya. Karena jarak sekolah yang cukup
dekat, Richi berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki bersama teman-temannya.
Karena sekolah SMA N 1 Kotabunan terletak di desa Bulawan, desa dimana Richi
dan keluarganya tinggal, makanya dia tidak terlalu merasa canggung saat pertama
memasuki halaman sekolah karena siswa-siswinya banyak yang kenal bahkan
berteman dengan Richi.
Awal-awalnya Richi dikenal sebagai
cowok yang pendiam dan pemalu. Tapi begitulah sifat Richi, dia akan terus
bersifat diam dan pemalu selama dia merasa tempat itu belum bisa dia kuasai
dengan sempurna. Maksud dari kata kuasai disini adalah belum semua siswa di
dalam kelas dekat dengannya. Namun apa yang terjadi seiring berjalannya waktu
Richi mulai menjadi cowok yang tidak selugu dulu, dasar Richi……….
SMA N 1 Kotabunan mempunyai suatu
kegiatan wajib OSIS setiap bulan September, yaitu melaksanakan Latihan Dasar Kepemimpinan Osis (LDKO) setiap
tahunya. Seminggu sebelum kegiatan LDKO dilaksanakan Richi ternyata mulai dekat
dengan anak kelas 1A bernama Firzha atau biasa disapa Icha, namun Icha sendiri
ternyata mempunyai seorang pacar bernama Iling.
Seminggu berlalu akhirnya tibalah
Pelaksanaan LDKO dalam kegiatan yang dilaksanakan selama 4 hari tersebut Richi
dan Icha terlihat semakin dekat, sementara hubungan Iling dan Icha semakin
merenggang.
Sudah menjadi agenda dari kegiatan LDKO bahwa
satu hari sebelum hari terakhir seluruh peserta bersama panitia dan tentunya di
temani beberapa orang guru melakukan lintas alam, kesempatan ini tentu saja
tidak disia-siakan oleh Richi untuk lebih mendekati Icha.
Sepanjang perjalanan lintas alam Richi
selalu berada disamping Icha dan selalu siap menjadi tempat bersandar Icha
disaat dia merasa kelelahan. Begitu banyak pengalaman indah yang telah dilewati
Richi dan Icha hari ini. Hingga matahari mulai condong kebarat, Richi dan Icha
masih terus menunjukan kecerian mereka. Hingga perjalanan pulang mereka tetap
terlihat bersemangat karena getar-getar cinta yang semakin mengoda jiwa.
Sudah menjadi tradisi setelah pulang dari
lintas alam, malamnya panitia akan menyiapkan acara malam yang diisi oleh
nyanyian-nyanyian dan terakhir acara dugem bareng. Di malam itu vic teman Richi
mengatakan bahwa apa tidak sebaiknya Richi memintah Icha agar memberi kejelasan
tentang hubungannya dengan Iling, baru memulai hubungan baru. Vic pun sempat
berkata bahwa bila hubungan Richi dan Icha diteruskan dan ada yang tersakiti
karena cinta mereka maka hubungan mereka pasti tidak akan langgeng alias lama.
Namun Richi kurang menghiraukan ucapan dari Vic itu, yah maklumlah ABG lagi
jatuh cinta…
Akhirnya hubungan Icha dan Iling
berakhir entah dengan cara yang bagaimana, dan itu merupakan angin sejuk bagi
Richi karena sekarang dia bisa saja menembak Icha agar menjadi pacarnya kapan
saja.
Tidak
salah lagi beberapa hari kemudian Richi mengajak Icha ketemuan di rumah Ayu
teman mereka, dan dengan kepercayaan 100% bakal diterima, Richi langsung
mengungkapkan seluruh isi hatinya plus rayuan gombalnya pada Icha. Mendengar
rayuan itu Icha tidak bisa berkata-kata lagi selain tersenyum dan menerima
cinta Richi.
Rupanya kabar jadianya Richi dengan
Icha langsung terekspose ke sekolah. Dan rupanya teman-teman gank Icha tidak
setuju bila Icha memilih Richi dan meninggalkan Iling, kemudian terjadi
pertengkaran antara Icha dan teman-temannya dan berakhir setelah Icha
dikeluarkan dari anggota gank karena ternyata Icha lebih memilih cintanya.
Richi ikut merasa bersalah dengan kejadian itu namun dia pun tak kuasa bila
harus merelakan Icha kembali bersama Iling seperti keinginan dari teman-teman ganknya.
Hari-hari Richi dan Icha terasa berat
karena beberapa teman-teman tidak menyetujui hubungan mereka, katanya hubungan itu
dibangun di atas penderitaan dari orang lain, yah siapa lagi kalau bukan Iling.
Tapi yang anehnya Iling sudah bisa menerima kenyataan kalau Icha itu lebih
memilih Richi dibanding dirinya. Hanya mantan teman-teman seganknya Icha saja
yang selalu menentang hubungan mereka.
Icha adalah cewek yang tulus dia rela
keluar dari ganknya dan dimusuhi teman-temannya hanya karena cinta sucinya
kepada Richi. Waktu berlalu begitu cepat hingga tak membuat Richi sadar bahwa
hubungannya dengan Icha sudah bertahan selama tiga bulan. Tapi sayangnya
didalam sifat Richi ada tabiat yang kurang baik,yaitu Richi mempertahankan
suatu hubungan tidak pernah lebih dari empat bulan, dan Icha mengetahui Tabiat
Richi itu.
Sebagaimana kebiasaan buruknya, Richi
sudah mulai merasa bosan berpacaran dengan Icha. Padahal hubungan mereka tidak
pernah mengalami masalah, tapi entah mengapa perasaan seperti itu senantiasa
dia rasakan saat hubungan cintanya memasuki empat bulan. Banyak teman yang
menilai Richi hanya suka mempermainkan perasaan cewek, tapi prasangka itu
ditebis Richi menurutnya rasa itu akan tiba-tiba muncul dan tak ada seseorangpun
yang dapat membendung bila rasa itu datang. Kata Richi mungkin saja rasa itu
merupakan isyarat bahwa cewek yang sedang menjalin hubungan dengannya bukanlah
cinta sejatinya, tapi bukan berarti hanya mempermainkan perasaan seseorang
apalagi kalau sampai melukai hati seorang cewek. Richi mengaku bila rasa bosan
itu datang dia akan menjadi serba salah, lebih memilh mempertahankan hubungan
itu sementara di hatinya sudah tidak lagi bersemayam rasa cinta atau memilih
untuk menyudahi hubungan itu. Menurutnya hubungan
berpacaran
namun salah satu dari kedua insane itu sudah tidak memiliki rasa cinta tentu
saja ujung-ujungnya akan berakhir. Jadi buat apa harus bertahan kalau
ujung-ujungnya harus berakhir, bukankah lebih cepat lebih baik.?
Merasa Richi mulai bersikap aneh
Ichapun mencoba bertanya tentang sikap Richi yang akhir-akhir ini kian terasa
asing, mereka bertemu di Kantin sekolah. Icha memulai pertemuan itu dengan
berbasa-basi, menanyakan kabar Richi. Namun Richi bersikap sebaliknya dan
langsung menanyakan apa maksud Icha mengajaknya ketemuan di Kantin. Ichapun
mulai menguraikan apa yang dia rasakan selama ini, perubahan sikap Richi yang
selalu membuat dia bertanya-tanya dalam hati ada apa sebenarnya. Namun Richi
hanya menjawab kalau saat ini dia lagi sibuk, makanya sering tidak menemui
Icha, Richipun sempat mengatakan agar Icha tidak berpikiran negatife terhadap
dirinya sebelum pergi dan meninggalkan Icha begitu saja.
Sejak pertemuan itu tiga hari yang
lalu Icha tak pernah lagi bertemu dengan Richi, tapi Icha merasa sedikit tenang
karena nanti malam ada acara ulang tahun teman mereka Fajri, dan Fajri
merupakan sahabat dekat Richi jadi pasti Richi akan datang ke acara nanti malam.
Ternyata apa yang dibayangkan Icha
menjadi kenyataan, dia akhirnya bisa bertemu dengan Richi. Tidak bisa diungkapkan lagi betapa
bahagianya perasaan Icha saat itu, malam itu dia kembali bisa berbicara dan
bercanda bersama Richi. Tapi apa yang dirasakan Richi mala sebaliknya, dia
merasa bosan terus berpura-pura senang bersama Icha. Richi ingin segera
mengungkapkan perasaannya yang sesungguhnya, dia ingin segera mengatakan kalau
dirinya sudah merasakan jenuh dan bosan menjalani hubungan bersama Icha. Melihat
gelagat Richi yang kelihatanya aneh, Ichapun mencoba bertanya. Kesempatan itu
tidak disia-siakan Richi dia segera mengungkapkan perasaannya, Richi coba
memulai mengatakan perasaannya dengan bahasa yang halus. “Cha… sorry aku rasa
hubungan kita sudah tidak bisa dilanjutkan lagi, sekali lagi maaf… kamu jangan
berpikir negatife dulu, aku tidak pernah berselingkuh, alasan aku meminta
mengakhiri hubungan ini semata-mata karena aku sudah tidak merasa cocok lagi
denganmu. Aku mohon kamu bisa ngerti ya…? Aku bukannya bersikap egois tapi
menurutku tidak ada gunanya lagi kita mempertahankan hubungan kita. Genangan
air mata Nampak mulai berkumpul dimata Icha, merasa sakit hati dikecewakan Icha
menuduh Richi telah memiliki kekasih baru, semua alasan Richi tidak diterima
Icha. Menurutnya Richi pasti mempunyai pacar selain dirinya. Merasa dipojokkan
akhirnya kesabaran Richi untuk meminta putus dengan baik-baik berakhir dan
akhirnya dengan kasar Richi mengatakan “ aku minta maaf kalau menurutmu aku
kasar tapi kamu tahukan aku adalah tipe cowok yang suka bosan dan jenuh
menjalani suatu hubungan, meskipun hubungan itu masih seumur jagung. Kalau kamu
memang mau tahu alas an sebenarnya mengapa aku minta putus…itu karena aku sudah
merasa jenuh dengan hubungan ini dan aku merasa bosan bila harus terus
menjalani hubungan dengan orang yang sudah tidak ku cintai lagi.
Mendengar pengakuan Richi,
berlinanglah air mata Icha. Merasa malu karena menjadi perhatian orang dan
banyak dari teman-teman yang mulai memberi isyarat bertanya mengapa Icha menangis, Richi mulai panik dan malu.
Richipun berusaha menenangkan Icha, namun Icha tidak mau menghiraukan Richi.
Lelaki yang menurutnya egois dan tidak punya perasaan. Melihat Icha yang terus
menangis dan tidak mau menghiraukan kata-katanya akhirnya Richipun pergi
meninggalkan Icha. Bagi Icha malam ini adalah malam terberat dalam hidupnya,
cowokyang selama ini dicintainya dan cinta yang mati-matian dia perjuangkan
sampai harus bertengkar dengan sahabat-sahabatnya sekaligus dikeluarkan dari
gank ternyata tega meninggalkannya. Namun semua penyesalan itu sudah tidak
berguna lagi, derai air mata Icha tidak akan membuat Richi mencintainya lagi.
Secepat kabar tentang Richi dan Icha
pacaran terekspose di sekolah, secepat itu pula kabar berakhirnya hubungan
mereka tersebar di sekolahan. Teman-teman Icha yang dulu membencinya kini mulai
bersimpati. Sebaliknya Richi justru disudutkan habis-habisan dengan berbagai
macam singgungan baik dengan cara lewat sebuah lirik lagu yang menyatakan Richi
pecundang sejati sampai kata-kata yang membuat panas kuping dan membuat sakit
hati.
Setiap hari mendapatkan singgungan
akhirnya Richi terbiasa dengan semua itu. Dan lama kelamaan suasana kembali
seperti dulu teman-teman Icha sudah mulai melupakan kejadian itu, begitu pula
dengan Icha. Semua kembali seperti semula sama ketika Richi dan Icha masih
berstatus teman.
KELAS XI
Rupanya waktu berlalu dengan cepat
hingga tak terasa ujian semester genap telah berlalu dan kini hanya menunggu
penerimaan hasil ujian dan pengumuman naik atau tinggal kelas. Alhamdulillah
semua berhasil naik kelas, namun sayangnya ada teman-teman yang terpisah karena
kelas XI SMA sudah dibagi menjadi dua jurusan yaitu IPA dan IPS. Richi masuk
jurusan IPA dan sekarang sekelas dengan Icha mantan kekasihnya waktu kelas X
lalu. Dan ternyata Iling, saingan Richi dulu juga masuk jurusan IPA. Awalnya
memang terasa canggung bagi Richi untuk membiasakan diri atau mulai berteman
dengan Iling, namun berkat Vic yang telah lebih dahulu dekat dengan Iling
akhirnya Richi bisa berteman dengan Iling. Malah seiring waktu berlalu mereka
bukan hanya berteman tapi telah menjadi sahabat karib. Teman mereka pun ada
yang menamakan mereka dengan julukan THE BOY KIDS.
Vic, Iling dan Richi. Ketiga cowok
inilah yang diberi julukan The Boy Kids, julukan itu diberikan karena sikap
mereka yang selalu bertingkah kekanak-kanakkan dan tidak pernah serius. Tapi itu
menurut penilaian teman mereka, menurut The Boy Kids sendiri mereka adalah
orang-orang dewasa dan tipe cowok yang selalu serius apalagi dalam hal menuntut
ilmu dan tentu saja dalam masalah perasaan cinta.. Tapi yach gie too dech,
kitakan tidak bisa menilai diri kita sendiri karena yang lebih afdol orang lain
yang menilai kita agar adil gie too loe…..
Richi merasa sudah saatnya dia mencari
seorang gadis untuk menjadi pacarnya, maklum sudah cukup lama dia menjomblo,
sebagai seorang senior rasanya sangat gampang mencari pacar terutama dari
adik-adik kelas, yaa juniorkan paling senang kalau punya pacar senior, biar ada
kakak yang bisa bantuin bila ada masalah dan tentunya jadi cewek senior itu
bikin bangga, karena tidak semua bisa merasakan bagaimana rasanya punya
Guardian Angel di sekolah.
Richi mempunyai seorang saudara
perempuan bernama Laila dan kebetulan Laila adalah adik kelas Richi di sekolah,
diapun memintah bantuan Laila untuk mencarikannya pacar yang sekelas dengan
Laila. Laila merespon permintaan itu dengan sangat baik, dia ingin membantu
saudaranya itu mencari kekasih hatinya. Laila coba mengajukan beberapa nama
temannya yang menurutnya paling cantik di kelas, diantara mereka ada satu orang
yang mengoda hati Richi namanya Adel. Adel memang cantik, dan sejujurnya dia
sudah menjadi salah satu targetnya Richi sejak Adel masih duduk di bangku kelas
IX SMP.
Pembicaraan Laila dan Richi berakhir
dengan kepastian bahwa Richi mengingkan Adel menjadi kekasihnya. Waktu berlalu
namun Richi belum juga mengungkapkan perasaannya kepada Adel. Dalam
ketidakpastian itu tiba-tiba hati Richi tergoda oleh keangunan Nena teman
sekelasnya, rasa cinta yang selama ini hanya untuk Adel kian hari kian menipis
dan sebaliknya perasaan terhadap Nena makin menjadi hingga akhirnya tak sanggup
lagi Richi membendungnya. Namun hati Richi terasa hancur ketika mendengar
gossip yang beredar di sekolah kalau Iling dan Fajri juga memendam rasa yang
sama terhadap Nena. Padahal setelah menjadi sahabat, Richi telah berjanji di
dalam hatinya kalau dia tidak pernah akan mengulang kesalahannya terhadap Iling
seperti dulu, dan Richi berjanji kalau ada gadis yang dicintainya namun
ternyata Iling juga mempunyai perasaan yang sama kepada gadis itu maka Richi
akan mengikhlaskan gadis itu untuk bersama Iling demi membayar kesalahanya
terhadap Iling dulu.
Berputarnya bumi pada porosnya rupanya
terlalu cepat sehingga setahun yang lalu Richi dan teman-temannya masih menjadi
peserta LDKO tak terasa kini mereka telah menjadi panitia kegiatan LDKO, sama
halnya dengan kejadian setahun yang lalu LDKO tahun inipun tak disia-siakan
Richi untuk melakakukan PDKT sama Nena. Yang paling ditunggu-tunggu akhirnya
datang juga, yaitu hari dimana seluruh peserta dan panitia beserta beberapa
orang guru melakukan lintas alam bersama-sama. Richi yang semalam kurang
bergairah untuk ikut lintas alam karena Nena merasa kurang enak badan dan tidak
akan ikut lintas alam, menjadi begitu ceriah dan sangat bersemangat pagi ini
setelah melihat Nena telah siap untuk ikut lintas alam.
Semangat Richi makin menjadi-jadi
melihat Nena tersenyum sambil menatap lurus kearahnya.namun entah apaarti
senyuman itu.
Perjalanan lintas alam kali ini
Nampaknya lebih berat dibanding tahun lalu. Rute yang ditempuh lebih jauh dan
jalannya lebih sangar dibanding tahun lalu, para peserta lintas alapun terpaksa
harus melewati jalan menurun yang sempit dan dikiri kanannya jurang. Namun
berkat bantuan dari panitia-panitia
pilihan jalan itu bisa dilewati dengan selamat oleh semua peserta termasuk Richi
dan Nena, meskipun saat mau melewati jalan itu Nena mendadak merasa pusing,
mungkin karena kelelahan namun disampingnya selalu ada Richi yang siap menjaga
dan menemani Nena menaklukkan setiap rintangan disepanjang perjalanan. Meskipun
medan yang ditempuh cukup sulit namun terasa mudah karena bersama orang yang
kita cintai. Tak terasa kini kami sudah dalam perjalanan pulang, rasanya hari
ini sangat indah dan memiliki kenangan tersendiri terutama untuk Richi dan
Nena.
Perjalanan cinta segi empat antara
Nena, Richi, Iling dan Fajri ternyata memakan waktu yang cukup lama, hingga tak
terasa bulan suci Ramadhan telah kembali tiba.
Janjian untuk kumpul sama-sama dirumah Ayu
setelah shalat Tarwih ternyata merupakan jebakan untuk Richi, Iling dan Fajri,
namun mereka sama sekali tidak menyadarinya. Ketika selesai mengerjakan shalat
Tarwih tanpa ada rasa curiga sedikitpun ketiga pemuda ini pergi kerumah Ayu.
Namun sesampainya disana ternyata hanya ada Ayu, Ira dan Nena ( Sebelumnya Ira
adalah pacar Vic, Ira berasal dari desa buyat dan kebetulan tinggal bersama
Ayu) Lanjut… sesampainya di rumah Ayu awal-awalnya kita masih bicara dan
bercanda sama-sama, namun selang beberapa menit Ira mengatakan ingin keluar
karena Vic telah datang namun tidak ingin masuk, entah karena Vic mengetahui
dan turut merancang rencana itu atau
Vicnya saja yang ingin berdua dengan Ira.
Pembicaraan antara Ayu, Nena dan kami
bertiga sudah mulai mencurigakan karena Ayu sering menyindir soal perasaan kami
kepada Nena. Puncaknya apa yang Richi, Iling dan Fajri takuti terjadi juga, Ayu
sambil menahan tertawanya mengatakan “ Oh ya kalian bertigakan punya sesuatu
yang ingin diungkapkan kepada Nena tapi mungkin belum ada waktu, sekarangkan
kalian lagi sama-sama Nena jadi silahkan dech kalau ada yang mau Mengungkapkan
perasaanya”. Setelah itu Ayupun menyusul Ira keluar.
Oh my god buannggeeetttt gie too loe,
gila ini pengalaman pertama aku menyatakan perasaan cintaku bersama dua orang
saingan plus teman dekatku, itulah kata hati Richi mengetahui mereka dijebak
teman-temanya. Entah yang ada dalam hati Iling dan Fajri apa yang mereka
rasakan. Setelah lama terdiam Richi mencoba memecah kebungkaman dengan berkata
“ehm… jujur aku memang punya perasaan yang beda buat Nena, rasa yang berawal
dari rasa sayang sebatas teman menjadi rasa cinta. Namun disini ada Iling
sahabatku jadi aku lebih memilih mundur dari persaingan ini dari pada harus
merusak persahabatan kita”. Mendengar kata-kata Richi, Iling segera angkat
bicara dan mengatakan bahwa gosip yang tersebar di sekolahan itu tidak benar,
Iling sama sekali tidak mempunyai rasa cinta terhadap Nena, Iling hanya menganggap
Nena sebagai teman tidak lebih. Mendengar ucapan Iling Fajripun segera menyusul
dengan mengatakan perasaan yang selama ini dia pendam terhadap Nena. Mendapat
pernyatan cinta dari dua orang sekaligus secara bersama-sama, di tempat dan
waktu yang sama membuat Nena Sulit untuk memberi jawaban. Nenapun mengambil
jalan yang menurutnya adil yaitu dengan menjawab satu persatu tapi tidak malam
mini.
Keesokan paginya ada rasa malu, risih
dan ehhmmm pokoknya campur aduk saat bertemu dengan Nena maupun Fajri. Menanti
jawaban dari Nena rasanya waktu berputar sangat lama. Dalam masa penantian
Richi terus memastikan kalau Iling benar-benar tidak mencintai Nena, karena dia
tidak mau menyakiti sahabatnya itu untuk kedua kalinya. Dan Iling tetap
memberikan jawaban yang sama, yaitu TIDAK… jawaban itu membuat hati Richi merasa
sangat lega.
Tiba-tiba kabar yang membuat jantung
Richi berdetak kencang datang dari Ayu, Ayu bilang kalau Nena ingin bertemu
dengan Richi nanti malam untuk meberikan jawban dari perasaan Richi.
Dengan pakaian yang sederhana dan
tidak berlebih-lebihan Richi memberanikan diri untuk bertemu dengan Nena di
rumahnya. Dengan perasaan yang campur aduk Richi tetap berharap untuk diterima
cintanya. Detak jantung Richi rasanya terdengar sangat keras di telinganya saat
Nena mulai menguraikan jawabannya “ gini Chi, kamukan tahu sendiri meskipun
jauh dan sekarang sudah tidak ada komunikasi, tapi aku berstatus pacar
Yongkie.(Yongkie itu seniornya kita tapi sudah lulus dan pulang kampung ke
Makasar bersama pamanya yang juga merupakan guru bahasa Inggris kami di SMA N 1
Kotabunan). Jadi menurutku biar adil kamu juga harus mempunyai pacar selain aku.
Jadi aku mau jadi pacarmu kalau kamu siap menerima syaratku. Lagiankan kamu
dulukan pernah dekat dengan Adel, jadi menurut saran aku Adel orang yang tepat
untuk membuat hubungan kita adil”.
Memang hati kecil Richi sempat
membantah syarat Nena, karena menurut hati kecil Richi memang ada benarnya
syarat dari Nena, biar sama-sama adil. Tapi apakah demi mencari keadilan dalam
hubungan ini harus ada yang terluka.? Adel tentu saja hanya berperan sebagai
pelengkap dalam hubungan ini, karena Richi sudah tidak mencintai Adel. Namun
ternyata cinta Richi dapat membutakan matanya dan membutakan hatinya. Richi mau
menerima syarat Nena tanpa memikirkan perasaan Adel nanti.
Rupanya Richi benar-benar tidak
mendengarkan kata hatinya, dia tetap mengikuti persyaratan dari Nena dan nembak
Adel untuk jadi pacarnya. Ternyata kabar tentang hubungan Richi dan Nena tidak
diketahui Adel, Adelpun menyangka Richi masih mempunyai rasa cinta yang sama
seperti yang pernah dikatakan melalui Laila dulu. Dengan tidak memendam curiga
sedikitpun Adel mau menerima Richi menjadi pacarnya. Tak terbayang betapa
bahaginya hati Richi karena sekarang dia telah mampu memenuhi syarat dari Nena
disamping itu diapun kini memiliki seorang Adel yang meskipun hanya berfungsi
sebagai pelengkap namun Adel adalah gadis yang cantik, itu berarti kini Richi
memiliki dua orang kekasih dan dua orang itu merupakan cewek yang cantik di
kelasnya masing-masing dan tentunya menjadi dambaan cowok-cowok disekolah.
Alangkah
sempurnanya perjalanan mencari cinta sejati kali ini.
Ternyata menjalani hubungan dengan dua
orang sekaligus tidak sulit bagi Richi, asal bisa ngatur waktu dengan baik dan
tentunya menjaga agar Adel tetap tidak mengetahui hubungannya dengan Nena.
Karena sering bersama membuat perasaan cinta Richi terhadap Adel yang dulu
telah meredup kini mulai menyala membakar hatinya, hingga kalau harus disuruh
memilih saat ini Richi takkan sanggup memilih antara Adel atau Nena. Namun
Richi terus menikmati hubungan cinta itu walaupun dia sadar kalau Adel
mengetahui yang sebenarnya pasti Akan sangat menyakitkan bagi Adel.
Ting…ting…ting…bunyi bel tanda
istirahat waktu shalat Zuhur berbunyi. Walaupun sekolah mempunyai sebuah
Mushalah namun aawlanya Mushalah itu hanya digunakan untuk shalat jumat
seminggu sekali, The Boy Kidslah yang pertama memulai kebiasaan shalat Zuhur di
sekolah dan akhirnya kebiasaan itu menjadi peraturan sekolah, dimana pada pukul
12.00 diberikan waktu bagi yang akan melaksanakan ibadah shala Zuhur. Bersama
Vic dan Iling serta teman-teman yang lain Richipun ikut melaksanakan shalat
Zuhur. Tak pernah terbayangkan oleh Richi setelah itu dia akan mendapatkan kabar
yang tidak menyenangkan. Setelah melaksanakan shalat Zuhur, Richi berjalan
menuju ke kelas. Dalam perjalanannya itu dia dicegat oleh Eva sahabat dekat
Adel, dengan nada marah Eva mengatakan kalau Adel minta putus dari Richi. “ Hah…?
gila orang selesai shalat bukannya dapat kabar gembira mala kabar yang buat
hati membara, kata Richi dalam hatinya.” Merasa terkejut dan tidakmempunyai
masalah dengan Adel, Richipun mencoba menanyakan alasan Adel menagambil
keputusan seperti itu, namun Eva tidak mau memberi alasan. Pokoknya Adel minta
putus dari kamu itu intinya. Merasa tidak berbuat kesalahan membuat Richi
terbawa amarah dan mengatakan, “Okey… kalau maunya Adel memang begitu aku
ikutin sekarang juga aku resmi putus sama Adel dan mulai sekarang aku janji tidak
akan pernah mengganggu kehidupan Adel lagi.” Dan Richipun berlalu meninggalkan
Eva. “ aku pengang janjimu itu” teriak Eva.
Sesampainya di kelas Richi mencoba
mencari tahu ada apa sebenarnya yang terjadi, apakah Adel telah mengetahui
hubungannya dengan Nena atau…? Setelah bertanya kepada Nena ternyata Nena tidak
mempunyai masalah dengan Adel dan rahasia mereka masih aman. Tapi Richi
mendapatkan informasi dari teman-teman yang lain kalau waktu istirahat shalat
tadi terjadi perang mulut antara Ayu, Ira dan Ella Vs Riri, Eva dan Adel, tapi
entah masalahnya apa masih menjadi teka-teki.
“ Putus sama Adel kan masih ada Nena
jadi mengapa harus merasa kehilangan.” Kata Richi dalam hatinya. Richi sudah
tidak mau tahu lagi alasan Adel minta putus darinya, Adel sudah dianggap
sebagai bagian dari masa lalunya. Tetapi tiba-tiba sabtu siang Eva bilang kalau
Adel ingin bertemu. Dalam pertemuannya dengan Adel, Richi merasa ada yang aneh
dari Adel, sikap Adel pada dirinya masih sama ketika mereka masih pacaran. Dari
pembicaraan mereka akhirnya diketahui kalau Adel tidak mengetahui mereka berdua
telah putus dan Adel tidak pernah meminta Eva untuk bilang putus ke Richi.
Rupanya masalah yang mengakibatkan perang mulut waktu itu membuat teman-teman
Adel merasa sakit hati dan melampiaskan semuanya kepada Richi. Sebenarnya Adel
masih mencintai Richi dan sejujurnya Richi juga masih merasakan hal yang sama,
namun Richi telah berjanji untuk tidak mengganggu kehidupan Adel lagi. Tanpa
berkata apapun Richi pergi meninggalkan Adel.
Semenjak pertemuan dengan Adel tempo
hari ternyata Richi menepati janjinya dengan tidak lagi bertemu ataupun
mengganggu Adel lagi. Ada penyesalan yang terbesit di hati Richi, mengapa waktu
itu dia terbawa emosi dan langsung mau putus dan berjanji tidak akan mengganggu
Adel lagi. Tapi biarlah mungkin Adel memang bukan cinta sejatinya, pikir Richi.
Rupanya kesialan Richi belum berakhir
disitu, beberapa hari setelah mengikhlaskan hubungannya dengan Adel berakhir
meskipun masih saling cinta, Nena bilang ingin bertemu nanti malam untuk bicara
soal hubungan mereka. Richi berpikir mungkin ada kesalahan atau ada yang Nena
tidak suka dari dirinya atau mungkin karena ingin membicarakan hubungan mereka
agar lebih jelas setelah Richi putus dengan Adel.
Malang rupanya masih ingin selalu
didekat Richi bukanya membicarakan tentang masa depan hubungan mereka, Nena malah
meminta untuk mengakhiri hubungan cinta mereka dengan alasan yang tidak jelas,
rasanya tak satupun salah yang dilakukan Richi mengapa tiba-tiba Nena minta putus.
Richi mencoba menanyakan alasan yang lebih jelas mengapa Nena ingin putus
darinya namun Nena tetap tidak mau memberikan alasan yang sebenarnya. Meskipun
merasa disakiti namun Richi mencoba menerima keputusan Nena, dia merasa mungkin
ini karma atas segala perbuatannya terhadap mantan-mantan pacarnya yang lain.
Setelah menyelesaikan semua masalahnya
dengan Nena, Richi pergi ke rumah Fajri dan ternyata disana ada Vic dan
beberapa teman yang lain. Meskipun telah berusaha melupakan kejadian tadi,
namun bayang-bayang Nena dan keputusanya yang sangat menyakitkan masih
terbayang-bayang dimata Richi dan tanpa terasa air mata jatuh membasahi
pipinya. Rupanya air mata itu terlihat oleh Vic, melihat temannya menangis Vic
mencoba menanyakan masalah yang sedang dihadapi temannya itu, rupanya Richi
belum bisa mengontrol perasaannya dan tanpa dia sadari dia mengatakan kalau dia
diputuskan oleh Nena. Mendengar jawaban itu Vic langsung tertawa dan segera
menjadikan Richi sebagai bahan ledekan karena menangis karena diputuskan cewek.
Richi baru sadar kalau dia telah mengatakan rahasia yang membuat malu dirinya
dihadapan teman-temanya sendiri.
Dalam perjalanan ke sekolah keesokan
paginya Richi telah membayangkan pasti dirinya akan dijadikan bahan ledekan
oleh Vic dan Iling seharian penuh. Tapi itu kesalahanya yang mengatakan
rahasianya pada waktu yang tidak tepat, sebenarnya malu sich tapi ya sudahlah
anggap saja ini sebagai pengalaman agar lebih bisa mengontrol perasaannya.
Keceriaan dan rasa bangga Richi dulu
karena memiliki dua orang kekasih yang cantik-cantik, kini berganti dengan
kesunyian dan kesendirian. Saat bersama The Boy Kids Richi selalu bersama Iling
karena Vic pasti dengan Ira. Akhirnya Richi benar-benar merasa risih berkumpul
dengan The Boy Kids setelah Iling jadian dengan Ella (Ella adalah adik kelas
kami yang berasal dari Tutuyan dan bersahabat dengan Ayu dan Ira, mereka juga
membentuk gank bernama IAN Chayank ).
Richi merasa risih karena saat berkumpul dengan The Boy Kids hanya dia
yang tidakmempunyai kekasih alias Jomblo.
Kehilangan sudah pasti dirasakan oleh
Richi, biasanya tinggal pilih mau bertemu dengan siapa sekarang jangankan milih
antara satu dari dua kekasih, satupun cewek dia nggak punya. Rasa malu kepada
teman-teman The Boy Kids membuat Richi sangat bergairah mencari kekasih baru,
tapi siapa.? Pacaran dengan cewek di sekolahannya rasanya tidak mungkin karena
Richi baru saja mencoreng nama baiknya sendiri setelah Adel dan teman-temannya
mangetahui kalau Adel hanya dijadikan pelengkap dalam hubungan Richi dan Nena.
“ Harus cari pacar diluar anak-anak
SMA N 1 ni…”. Pikir Richi. Kebetulan waktu itu Ella mempunyai teman yang
bersekolah di MTs Tutuyan yang menurutnya masih jomblo dan cantik pula. Ellapun
mencoba untuk mempertemukan gadis itu dengna Richi, diapun mengatakan niatnya
kepada Richi, mendengar ada cewek cantik yang mau dicomblangin sama dia
Richipun langsung bersedia. Merekapun mengatur waktu yang tepat kapan Richi
bisa bertemu dengan cewek itu.
Dengan alasan ingin ke rumah teman di
Kotabunan Richipun berpamitan kepada orang tuanya. Richi telah dijemput oleh
Iling, Vic dan Echa. Mereka pergi ke Tutuyan dengan mengunakan sepede motor.
Sepanjang perjalanan jantung Richi berdebar kencang karena penasaran secantik
apa cewek yang bakal dia dekati itu.
Sesampainya di Tutuyan tepatnya di
Rumah Ella, disana rupanya telah menunggu Ayu dan Ira dan tentu saja cewek yang
dikatakan Ella, eh tapi rupanya masih ada seorang gadis cantik, malah gadis
itu lebih cantik dibandingkan dengan
yang ingin dikenalkan ke Richi, dan jujur saja waktu lihat gadis itu ada rasa
ingin memiliki dihati kecil Richi. Namun sayangnya ternyata dia pacar Echa (
Echa adalah senior kami, dan sejujurnya Echa kadang akurnya dengan Richi.tapi
untuk malam ini rupanya hubungan mereka masih aman-aman ). Meskipun telah mengetahui kalau cewek itu
pacar Echa namun hati kecil Richi tetap tidak bisa bohong kalau dia CP3 ( Cinta
Pada Pandangan Pertama ).
“
Eh Chi kenalkan ini cewek yang sering aku ceritakan ke kamu”. Kata Ella.
“
Oh ya… Richi ”. sambil menjulurkan tangan
“
Indah ”. Kata gadis itu dengan lembut
“
Eh ngobrolnya berdua aja ya, soalnya aku mau bicara sama Iling”. Kata Ella
sambil berlalu menuju labuhan hatinya.
Richipun mencoba membuka pembicaraan
dengan beberapa pertanyaan agar terasa lebih rilex saja. Tapi entah mengapa
selama bersama-sama dengan Indah Richi masih terbayang Cewek manis yang
dilihatnya tadi. Diapun mencoba memberanikan diri untuk bertanya kepada Indah
siapa nama pacarnya Echa itu. “ Chi-chi ”. Jawab Indah. Setelah berbicara lebih
banyak akhirnya Richi tahu kalau Chi-chi bersekolah di SMA N 2 Kotamobagu.
Malam kian larut, rasanya sudah
saatnya Richi dan teman-teman berpamitan untuk pulang. Dalam perjalanan Richi
merasa sama sekali tidak memiliki perasaan yang special buat Indah dan justru
sebaliknya wajah orang lain yang selalu melintas disetiap lamunannya, yaa siapa
lagi kalau bukan Chi-chi. Lamuanan Richi rupanya membuatnya tidak sadar kalau
dia telah berada didepan rumahnya. Setelah bercanda sebentar teman-teman Richi
kembali kerumah masing-masing.
“
Gimana Indah cocok nggak? ”. Tanya Iling dan Ella.
“
Yaa gimana ya.,kita berduakan baru satu kali bertemu jadi rasanya belum bisa
menilai cocok atau tidak ”. Jawab Richi.
“
Kalau begitu kapan mau bertemu Indah lagi? ” Desak Ella.
“
Yaa lihat nanti aja dech ”. Kata Richi, yang segera pergi meninggalkan Iling
dan Ella.
Sebenarnya sich Richi lebih tertarik
sama Chi-chi dibanding Indah, itulah sebabnya mengapa dia terlihat kurang
bersemangat mendekati Indah. “ Pokoknya suatu saat nanti aku harus memiliki
Chi-chi ”. Ungkap Richi dalam hatinya. “ Woy khayalin apa sich, diiaaammm aja
kerjaaannya dari tadi, ngelamunin Indah yaa? ”. Tegur Vic sambil memukul bahu
Richi. “ Ah nggak kok siapa yang lagi ngelamunin dia, biasa aja kali ”. Jawab
Richi
Rasa cinta yang tak kunjung datang
terhadap Indah ternyata mebuat Richi mengambil jalan pintas. Dia rupanya telah
membidik gadis lain untuk menjadi pacarnya. Tia, cewek kelas tiga SMP yang
menjadi sasarannya kali ini. Melalui Dhini teman sekelasnya dan merupakan
saudaranya Richi mencoba Mengirim salam buat Tia. Dan pucuk dicinta ulampun
tiba, Richi mendapat respon yang positif. Menurut Dhini Tia ingin bicara
langsung dengan Richi.
Tanpa mengulur-ulur waktu Richi segera
menemui Tia malamnya. Tia memeng adalah seorang gadis yang sangat cantik, tapi
tomboy. Bila nanti cintanya diterima maka ini akan menjadi pengalaman pertama
Richi berpacaran dengan cewek tomboy. Tanpa banyak berbasa-basi Richi segera
mengungkapkan perasaannya kepada Tia. “ Diterima nggak yaa ”. Tanya Richi dalam
hatinya. Emang kalau jodoh nggak kemana, sekali mengungkapkan perasaanya Richi
langsung diterima. “ Alhamdulillah ”.Ucap Richi dalam hati.
“ Nampaknya cewek tomboy bisa juga
romantis ”. Kata Richi dalam hati. Setelah dua bulan pacaraan ternyata Tia
memiliki cowok lain selain Richi, tapi setiap ditanya oleh Richi Tia tidak
pernah mengakui cowok-cowok itu sebagai pacarnya. Sebenarnya Richi sudah merasa
bosan tapi mau gimana lagi kalau putus dengan Tia diantara The Boy Kids hanya
dia yang berstatus jomblo, rasanya sama sekali tidak enak menjadi seorang
jomblo.
KELAS XII
Hubungan cinta yang rapuh itu ternyata
mampu bertahan hingga hamper empat bulan, dan tanpa terasa kini Tia sudah lulus
dari SMP dan sedang mengikuti Massa Orientasi Siswa ( MOS ) di SMA N 1
Kotabunan.
Pada hari pertama pelaksanaan MOS,
Richi melihat Indah tapi dia kurang yakin apakah benar itu Indah atau bukan.
Nanti setelah menanyakannya kepada Ella barulah diketahui kalau memang benar
Indah adalah salah satu siswa baru yang mengikuti MOS.
Sementara waktu Chi-chi hilang dari
ingatan Richi, lagi pula menurutnya Chi-chikan pacarnya Echa, jadi ya jalani
sajalah kehidupan ini. Nanti juga kalau jodoh pasti nggak kemana. Entah karena
apa tabiat buruk Richi kambuh, dia merasa sudah saatnya untuk mengakhiri
hubungannya dengan Tia karena sudah mau masuk empat bulan, lagian disini telah
ada Indah yang bisa dijadikan sebagai penganti Tia.
Richi terus memperhatikan Indah setiap
hari, dan rupanya hal itu diketahui oleh Tia. Dengan gaya tomboynya Tia
mendatangi Richi dan menanyakan apa maksud perhatiannya kepada indah selama
ini.? Mendengar pertanyaan itu Richi menjawabnya dengan jujur. “ Itu karena aku
mulai mencintainya, aku harap kalau kamu bisa mengerti dengan keputusanku. Aku
ingin hubungan kita berakhir sampai disini karena aku telah mencintai teman
sekelasmu, Indah ”. Itulah jawaban yang Richi berikan. Mendengar jawaban itu,
Tia hanya terdiam, tiba-tiba “ Dasar buaya darat, lihat saja aku tidak akan
membuat Indahmu itu merasa nyaman di kelas ”. Balas Tia dengan nada penuh
amarah. “ Hey ini masalah kita dan Indah tidak ada hubungannya, kalau kamu
ingin membalas sakit hatimu, aku siap tapi bukan Indah yang akan kamu jadikan
objek untuk membalas sakit hatimu karena aku yang mencintainya ”. Terdengar
lantang jawaban dari Richi. Tanpa mengeluarkan kata-kata lagi Tia segera
meninggalkan Richi.
Rasa cinta yang dulu tak kunjung
hadir, kini berkecambuk dalam hati Richi. Richipun mencoba kembali mendekati
Indah, namun sayangnya selama masa PDKT itu Indah merasa tertekan di kelasnya
karena ulah Tia yang selalu menyindir dirinya, Richipun berusaha untuk
meyakinkan Indah kalau semua itu bisa dilewati asalkan terus bersama-sama, dan
indah bersedia melewati semua itu bersama Richi.
Richi sengaja belum mengungkapkan
perasaannya, karena dia ingin menuggu datangnya waktu kegiatan LDKO. Karena
kegiatan ini adalah kegiatan andalan bagi Richi, dia ingin mewujudkan ambisinya
tiga tahun di SMA N 1 Kotabunan, tiga tahun tidak pernah absen dari kegiatan
LDKO, tiga tahun ikut lintas alam, tiap tahun dengan cewek yang berbeda dan
cewek yang bersamanya waktu lintas alam pasti jadi pacarnya. Itulah mimpi yang
ingin diwujudkan Richi. Dia berharap Indah bisa menjadi penyempurna ambisinya
itu.
Apa yang ditunggu-tunggu Richi datang
juga, para panitia LDKO Nampak sibuk mempersiapkan semua perlengkapan. Lapangan
di SMA N 1 Kotabunan terlihat ditutupi tenda-tenda yang dibangun oleh panitia.
Tenda yang akan menjadi tempat istirahat siang maupun malam. Tenda-tenda itu
akan menjadi tempat istirahat panitia dan peserta selama kegiatan LDKO
berlangsung.
Hari-hari dilewati dengan hati
berbalut suka oleh Richi, karena dalam kegiatan LDKO ini dia tidak hanya bisa
memperhatikan Indah diwaktu siang hari tapi juga dimalam hari. Tanpa terasa
besok kegiatan ini akan berakhir, padahal rasanya masih ingin merasakan serunya
kegiatan ini. Lagi pula ini merupakan LDKO terakhir bagi Richi, karena sekarang
dia sudah kelas tiga. Insya Allah tahun depan pasti tempatnya sudah bukan
disini lagi.eh..eh..tunggu dulu, besokkan LDKO berakhir, berarti hari ini
lintas alam dong….? Ya ampun inikan hari yang paling ditunggu-tunggu Richi.
Sebelum berangkat lintas alam ternyata
peserta LDKO dibagi menjadi beberapa kelompok, dan setiap kelompok akan diawasi
oleh satu atau dua orang panitia. Richi menjadi salah satu panitia yang
bertanggung jawab menjaga satu anggota kelompok, namun sayangnya Indah tidak
termasuk anggota kelompoknya. “ Gila kalau harus terus-terusan menjaga kelompk
ini aku nggak bisa bersama Indah dan mencurahkan perhatianku ke dia nich,
gimana yaa ”. Kata Richi dalam hati.
Melihat kelompok lain yang mulai tidak
karuan anggotanya, Richi memberikan izin anggota kelompoknya untuk berjalan
masing-masing tanpa harus terus berbaris dan bersama-sama. Agar dia bisa
mendekati Indah. Tapi rupanya hal itu diperhatikan oleh seorang guru yang juga
ikut lintas alam, dan melalui pengeras suara pak guru mengingatkan kepada
seluruh paniti yang bertugas mengawasi setiap kelompok agar menertibkan kembali
barisan dan anggota kelompknya. Mendengar teguran itu Richi dan panitia yang
memiliki tugas yang sama segera menertibkan kelompk mereka masing-masing. “
Duh, gagal dech rencana aku mendekati Indah ”. Sesal Richi dalam hatinyna.
Saat jalan mulai menanjak Richi
mendekati kelompoknya dan berkata, “ Kalian boleh bubar dan terserah jalan sama
siapa selain anggota kelompok ini. Tapi ingat satu hal di sepanjang perjalanan ini panitia akan
membentuk beberapa pos peristirahatan, saat itu kalian harus berkumpul
bersama-sama sesuai anggota kelompok dan biar aku yang akan mencari kalian.
Tugas kalian hanya berkumpul ditempat kita istirahat tidak lebih”. Kata Richi
kepada seluruh anggota kelompoknya.
“
ini saatnya aku mendekati Indah ”. Tegas Richi dalam hati.
Richi berjalan meninggalkan
kelompoknya yang terlihat mulai terpecah belah anggotanya. Rupanya kelompok
Indahpun telah dibolehkan jalan masing-masing oleh panitia yang mengawasi
mereka. Kesempatan ini tentu saja tidak disia-siakan oleh Richi, dia segera mendekati
Indah dan menggenggam erat tangan Indah untuk bersama-sama menaklukkan jalanan
yang tiada hentinya menanjak.
Rute yang dilewati kali ini lebih jauh
dibanding yang tahun lalu. Otomatis pengalaman indahpun lebih banyak dirasakan
dan dialami oleh Richi dan Indah. Meskipun dalam perjalanan pulang ternyata Tia
dan teman-temannya tepat berada dibelakang Richi dan Indah. Sepanjang
perjalanan pulang Tia terus menyindir Richi dan Indah baik melalui lirik-lirik
lagu atau kata-kata yang bikin panas telinga. Namun Richi tetap mengenggam
tangan Indah dan memberi isyarat untuk tidak memperdulikan Tia. Akhirnya lewat
kesempatan pemberhentian disalah satu pos untuk istirahat dan meneriama
pertanyaan dari panitia, Richi dan Indah bisa meloloskan diri dari Tia dan teman-temannya.
Setibanya di sekolah seluruh peserta
dan panitia disibukkan dengan kegiatan membersihkan diri alias mandi, diantara
mereka ada yang antri dikamar mandi sekolah dan ada yang ikut mandi di rumah
teman yang dekat dengan sekolah. Tapi tidak bagi Richi karena jarak rumahnya
yang dekat Richi memutuskan pulang dan mandi di rumah.
Rupanya yang hadir ke sekolah malam
ini bukan hanya peserta dan panitia LDKO serta guru-guru, tapi masyarakat luar
banyak yang berdatangan. Bahkan jumlah mereka telah melewati jumlah kami.
Seharusnya memang malam ini tidak boleh ada orang luar kecuali siswa-siswi yang
tidak termasuk dalam kepanitian yang boleh hadir. Jadi acara-acara yang
nantinya akan diselengarakan khusus untuk siswa-siswi SMA N 1 Kotabunan, bukan
untuk seluruh masyarakat Bulawan dan sekitarnya. Tapi yaa sudahlah mereka sudah
terlanjur masuk mau gimana lagi.? Biarlah, anggap saja mala mini malam milik
bersama.
Rupanya dalam salah satu acara malam
ini ada acara perpisahan dengan pak guru yang merupakan salah seorang dari dua
guru yang paling lama mengabdikan diri di sekolah ini. Bapak Bambang, begitulah
kami biasa menyapa beliau. Malam perpisahan ini terasa sangat mengharuhkan,
karena kami akan kehilangan salah seorang guru kami. Acara perpisahan malam ini
diakhiri dengan saling berjabat tangan dan memohon maaf antara seluruh staf
dewan guru dengan pak Bambang yang segera diikuti oleh seluruh siswa-siswi SMA
N 1 Kotabunan yang hadir malam ini.
Setelah melalui semua kegiatan malam
ini, seluruh peserta segera diarahkan untuk langsung beristirahat di
tenda-tendanya masing-masing. Sementara itu panitia masih mendapat beberapa
pengarahan dari beberapa orang guru sebelum akhirnya diizinkan untuk
beristirahat.
Ting…Ting…Ting…bel berbunyi pada pukul
02.00 dini hari pertanda semua panitia harus membangunkan semua peserta dan
membawa mereka kesalah satu ruang kelas yang telah dipersiapkan. Cara panitia
membangunkan peserta kali ini berbeda dengan malam-malam sebelumnya, malam ini
para panitia terasa sangat kasar dan bringas, tapi tidak ada yang sampai main
tangan seperti di STPDN.
Setelah seluruh peserta LDKO telah
berada di kelas, lampu diseluruh sekolahan tiba-tiba dipadamkan dengan serentak
kecuali di kelas yang berisi peserta dan panitia. Panitiapun mencoba memberi
penjelasan kepada peserta yang terlihat penuh tanda tanya diwajah mereka. “ Tenang
kita semua berada ditempat ini untuk melakukan malam renungan”. Kata Ketupat. Dengan
berakhirnya penjelasan dari Ketupat lampu di kelas itupun dipadamkan.
Dari balik kegelapan dan kesunyian
malam tiba-tiba terdengar suara adzan yang Subahanallah sangat mengetarkan
hati, suara adzan yang merdu yang seolah membawa memori kita kesemua kesalahan
dan dosa yang pernah kita lakukan. Tak terasa air mata jatuh menginggat dosa yang
begitu bertumpuk baik kepada orang tua maupun kepada Allah SWT. Setelah suara
adzan berlalu, mulai terdengar kalimat demi kalimat pengantar malam renungan.
Malam terbayang semua kesalahan, beribu penyesalan datang bersandar di hati.
Tanpa disadari penyesalan dalam hati tercurah melalui kedua bibir lewat kalimat
Istigfar “Astagfirullah hal Adzim”. Seisi kelas terhanyut dalam penyesalan baik
peserta maupun panitia tidak ada yang tidak mengucurkan air mata, semuanya
menangis…semuanya menyesal dan semuanya serentak ingat pada satu nama, Allah
SWT.
Setelah proses malam renungan usai,
peserta dibawa menuju lapangan sekolah. Disana telah terdapat tumpukan kayu
yang dipersiapkan panitia untuk acara selanjutnya, yaitu api unggun. Sambil
berpegangan tangan para peserta dan panitia berputar mengelilingi api ungun
tersebut dengan menyayikan lagu tentang kebersamaan. Api ungun kini kian
meredup dan seluruh peserta dan panitia kembali melanjutkan istirahat mereka.
Udara dingin pagi hari menusuk hingga
ketulang membuat panitia dan peserta mulai terbangun satu persatu. Setelah
memastikan seluruh peserta selesai menyiapkan seluruh peralatan dan
perlengkapan yang mereka gunakan selama empat hari, panitiapun mulai membongkar
tenda dan tempat untuk mempersiapkan konsumsi selama kegiatan LDKO.
Setelah memastikan semuanya telah
kembali seperti semula, peserta dan panitia berbaris dan mendapatkan beberapa
arahan dan staf dewan guru yang ikut terlibat selama kegiatan berlangsung.
Tidak beberapa lama kemudian mereka dipersilahkan kembali ke rumah
masing-masing. Berat rasanya bagi Richi karena mulai hari ini dia hanya akan
bertemu dengan Indah pagi hingga siang saja.
Tidak bisa mengawasi dan memperhatikan
Indah siang dan malam tak membuat cinta Richi berkurang, setelah merasa yakin,
Richipun memantapkan hatinya untuk bertemu Indah dan mengungkapkan perasaannya.
Tepatnya pada hari Rabu malam Richi
berkunjung ketempat kos Indah, kebetulan Indah dan Ella tinggal di rumah tante
Richi dan itu membuat Richi merasa tidak perlu merasa takut, karena biasanya
dalam rumah kos yang paling ditakuti dalah ibu kos. Richi datang bersama Ayu
yang katanya ingin bertemu dengan Ella. Setibanya disana dan berbicara sebentar
Richi segera mengajak Indah untuk bicara diteras, katanya ada hal pribadi yang
ingin disampaikan.
Awalnya Richi masih berbasa-basi
dengan melontarkan beberapa pertanyaan dan disaat dia merasa waktunya telah
tepat, Richipun mulai menguraikan isi hatinya..eh tiba-tiba tante Richi keluar
dan terkejut melihat Richi bersama Indah. Namun tante Richi bisa mengerti
makanya ia hanya menanyakan Richi datangnya dengan siapa.? Sambil berjalan
kearah warung miliknya. “ Oh…tadi kesininya sama Ayu, eh Prity sama Indynya
kemana tante.? ”. Richi balik bertanya tentang keberadaan anak-anak tantenya yang
sejak tadi tidak kelihatan. “ Mereka lagi pergi sama neneknya ”. Jawab tante
Richi sembari kembali masuk kedalam rumah.
“ Kesempatan kedua nich..kali ini nggak
bole gagal ”. Pikir Richi. “ Sorry…tadi sampai mana pembicaraan kita.? ”. Tanya
Richi mencoba mengulang pembicaraan yang sempat terhenti dengan datangnya tante
Richi. Dikesempatanya yang kedua rupanya Richi langsung mengungkapkan isi
hatinya kepada Indah dan menanyakan apakah Indah mau menjadi pacarnya atau
tidak. Sambil tersenyum manis Indah menganggukkan kepalanya. “ Iya…aku mau jadi
pacar kamu ”. Itulah jawaban yang keluar dari bibir Indah. “ Akhirnya aku nggak
jomblo lagi ”. Kata Richi dalam hati.
Setelah resmi pacaran Richi mencoba
lebih santai bicara dengan Indah tak terasa pembicaraan mereka telah berjam-jam
lamanya. Kini malam menjelang larut, meskipun rumah tantenya tapi Richi
tetaplah tamu, dan sebaik-baiknya tamu adalah tamu yang tahu diri. Akhirnya
Richi dan Ayu berpamitan pulang.
Sepanjang perjalanan Richi terus
tersenyum bahagia, selesai mengantarkan Ayu ke rumahnya dan mengucapkan terima
kasih karena telah menemani dirinya Richipun segera meneruskan perjalan pulang
ke rumahnya.
Malam ini rasanya Richi sangat bahagia
hingga membuatnya sulit untuk memejamkan mata. Yang hadir dalam setiap
bayangannya hanyalah wajah Indah, setelah lama terbang bersama lamunannya
Richipun tertidur bersama wajah manis Indah.
Hari ini Richi memang datang lebih
awal karena sudah tak sabar melihat kekasih barunya. Mungkin dalam seminggu
inilah hari pertama Richi tidak terlambat. Meskipun rumahnya dekat namun
setelah naik ke kelas XI dan XII Richi selalu menjadi langanan mendapatkan
hukuman karena telat.
Hubungan cinta yang masih sangat belia
ini terasa aneh bagi Richi, entah kenapa hubungan ini seperti tak menentu dan
tak berarah. Padahal belum seminggu mereka jadian dan seharunya justru
sebaliknya inilah saat-saat hubungan cinta lagi romantis-romantisnya. Namun
hubungan cinta mereka berbeda, bukan seperti hubungan yang dibangun dengan
fondasi yang rapuh yang apabila ditiup angin sedikit langsung hancur, hubungan
mereka bahkan lebih parah lagi karena seperti dibangun tanpa fondasi yang tak
harus menunggu angin bertiup hubungan itu akan hancur dengan sendirinya.
Sebelum hubungan cinta aneh ini
bertahan selama satu minggu, Richi jatuh sakit.selama beberapa hari Richi tidak
dapat masuk sekolah. Selama berada di rumah Richi sempat terpikir hubungannya
yang menurutnya aneh tapi nyata. Beberapa kali memikirkan masalah hubungannya
dengan Indah dan menyadari kejanggalan dalam hubungan ini, akhirnya Richi
memutuskan untuk tidak lagi melanjutkan hubungan ini.
Merasa sudah cukup sehat Richipun
berangkat ke sekolah, mulai hari ini dia tidak lagi mau memikirkan Indah.
Hubungannya dengan Indah menurutnya telah berakhir. Ternyata hubungan cinta
Richi dan Indah berakhir tanpa kata putus, hubungan cinta mereka fakum dan
terhenti disini. Dan menyadari tidak ada lagi perhatian khusus satu sama lain,
baik Richi maupun Indah tak memperdulikan hal itu. Sebenarnya hubungan cinta
ini terjalin berdasarkan rasa cinta atau tidak.? Jawabanya mungkin hanya
diketahui Richi dan Indah dan juga pastinya Yang Maha Mengetahui Allah SWT.
Beberapa bulan setelah menjalani cinta
aneh itu Richi mengenal gadis manis yang usianya jauh diatasnya. Pertemuan ini
karena ajakan teman Richi bernama Ali yang sering main kerumah gadis itu.
Sebenarnya gadis itu sudah beberapa kali dilihat Richi namun dia tidak
mengetahui namanya. Dari pertemuan malam itulah Richi mengetahui nama gadis itu
Inong.
Intensitas waktu bertemu yang semakin
sering membuat Richi tertarik kepada gadis yang usianya jauh diatas Richi.
Namun Richi tak menjadikan usia sebagai tembok penghalang, ketertarikan itu
rupanya telah menjelma menjadi sebuah perasaan cinta dalam hati. Tapi sayang
malang bagi Richi saat dia ingin mulai melebarkan sayap-sayap cintanya,
ternyata pujaan hatinya harus pergi meninggalkannya. Inong harus pergi ke
Jakarta karena alasan ingin kerja disana. Rasanya mungkin menyakitkan bagi
Richi tapi “ biarlah pasti akan ada pengantinya suatu saat nanti ”. Harap Richi
dalam hati.
Beberapa hari sejak kepergian Inong,
Ali datang menemui Richi dan mengabarkan kalau adik Inong yang tidak kala
cantiknya datang dari Manado. Ita itulah nama gadis yang sedang menjadi bahan
pembicaraan Richi dan temannya.
Suatu malam tanpa disengaja Richi
bertemu dengan Ita, memang benar apa yang dikatakan Ali baik kakak maupun adik
sama-sama cantik. Sejak pertemuan yang tidak disengaja itu Richi tak pernah
bertemu lagi dengan Ita. Hingga pada suatu malam ketika Richi sedang bersama
Ali, salah seorang temannya mengatakan kalau tadi Ita mencari mereka. Ada
masalah apa hingga Ita sampai mencari mereka.? Richi dan Alipun coba menanyakan
langsung dengan pergi menemui Ita. Setelah berbicara sebentar ternyata Ita hanya
ingin mencari teman. Sejak malam itu Richi dan Ali sering datang menemui Ita.
Dulu perasaan cinta itu untuk kakaknya sekarang rasa itu rupanya telah
berpindah untuk adiknya. Itulah yang dirasakan Richi.
Hubungan pertemanan antara Richi dan
Ita berubah menjadi lebih spesial, hubungan itu berubah menjadi asmara karena
ada rasa yang sama didalam hati mereka dan akhirnya mereka menjalani cinta yang
sesungguhnya terlarang bagi Richi. Hubungan cinta ini berjalan cukup lama,
namun tetap saja belum sampai empat bulan. Selama berpacaran dengan Ita, Richi
menemukan cara berpacaran yang lebih, cara berpacaran ala orang dewasa yang
selama ini tidak pernah dia lakukan dan dia alami saat berpacaran dengan
kekasih-kekasihnya yang lain.
Hubungan cinta terlarang itu akhirnya
diketahui Ibu Richi dan dengan tegas menentang dan melarang Richi untuk
menjalin hubungan dengan ita, karena sebuah alasan pribadi yang tidak bisa
dikemukakan dalam cerita ini.
Menyadari apa yang dikatakan oleh
Ibunya Richipun mengakhiri hubungannya dengan Ita. Memang melupakan seseorang
yang pernah singgah di hati kita tak semudah membalik telapak tangan. Itulah
yang dirasakan Richi sekarang. Seiring berjalannya waktu Itapun mulai
menghilang dari hati Richi.
Saat lagi menikmati masa jomblo entah
kenapa waktu melihat Adel mantan kekasihnya Richi kembali merasakan ada yang
lain dengan perasaannya, hatinya tidak bisa berbohong kalau perasaan cinta yang
pernah dia rasakan tiba-tiba hadir. “ Tidak mungkin, Adel itukan hanya masa
laluku. Mana mungkin aku mencintainya lagi ”. Richi coba membantah apa yang dia
rasakan sendiri.
Sejak saat itu bayang-bayang Adel
tidak pernah terlepas dari pikiran Richi. Semakin Richi mencoba membuang jauh-jauh
perasaan itu semakin besar pula rasa itu datang mengoda hatinya. Tidak sanggup
membendung perasaannya yang semakin menggila akhirnya Richi memutuskan untuk
coba mendekati Adel lagi.
Usaha Richi untuk kembali menjalani
hubungan cintanya dengan Adel yang sempat terputus nampaknya tak semudah yang
ia kira. Beberapa kali Richi gagal menyatakan rasa cintanya karena waktu dan
keadaan yang tidak tepat. Hingga usaha itu berakhir di rumah Tia Wulandari
sahabat dekat Adel. “ Apabila tidak pandai memanfaatkan peluang maka aku pasti
tidak akan bisa mengungkapkan perasaanku ke Adel ”. Pikir Richi. Teman-teman
yang waktu itu bertepatan berada di rumah Tia mengerti dan memberikan
kesempatan untuk Richi bicara berdua dengan Adel.
Awalnya Richi memohon maaf atas
kesalahannya yang lalu dan sambil tersenyum mengatakan kalau dia suadah
memaafkan kesalahan Richi dan melupakan semua itu. Mendengar jawaban itu Richi
segera mengutarakan niatnya bertemu dan bicara dengan Adel. Usai mengatakan isi
hatinya Richi berjanji kali ini dia tidak akan mengecewakan adel. Entah karena
alasan apa Adel menerima cinta Richi dan bersedia menjadi pacar Richi lagi.
Hubungan cinta yang sempat terputus
karena salah paham itupun berlanjut dengan penuh kasih sayang. Awalnya hubungan
cinta ini berjalan sebagaimana mestinya, Richipun terhanyut kedalam gelora
asmara yang begitu membara. Kali ini Richi berjanji akan mencoba serius
menjalani hubungan dan tentunya tidak akan membuat Adel kecewa. Hubungan cinta
ini terasa lebih indah bagi richi. Namun kebahagian yang dirasakan Richi tidak
berlangsung lama, Adel mulai bersikap dingin dan tak seperti biasa.
“ Apakah Adel menerima cintaku hanya
untuk balas dendam.?”. Tanya Richi dalam hati kecilnya. “ Akh tidak
mungkin…tidak mungkin Adel bisa sejahat itu, diakan sudah bisa memaafkanku dan
melupakan kesalahanku ”. Bantah Richi kepada perasaannya sendiri.
Sikap Adel terhadap Richi kian hari kian
berubah, tidak ingin lebih hanyut kedalam perasaan cintanya dan akhirnya
terluka oleh perasaanya sendiri Richi memilih untuk menjaga jarak dengan
Adel. Mungkinkah ini hanya permainan
Adel yang selama ini berpura-pura mencintai Richi dan setelah Richi benar-benar
mencintainya Adel meninggalkan Richi begitu saja.? Hanya Adellah yang tahu
jawabannya.
Hubungan itu akhirnya tidak bisa
dipertahankan setelah Richi dan Adel sepakat untuk kembali mengakhiri kisah
cinta mereka. Kisah cinta kedua Adel dan Richi memang jauh labih indah dari
pada yang pertama namun tetap berujung dengan akhir yang sama, dengan kata yang
sama ketika hubungan pertama mereka berakhir, PUTUS.
UAN semakin dekat Richi memutuskan
untuk lebih fokus dalam belajar dari pada mencari kekasih hati. Lagi pula
menurutnya hubungan yang dia jalani salami ini hanya sekadar untuk mencari
kesenangan dan mengoleksi cewek-cewek cantik yang pernah menjadi kekasihnya.
Itulah yang membuat Richi tidak pernah menjalani suatu hubungan yang lebih dari
empat bulan. Bagi Richi berpacaran tidak dibutuhkan kesetian dan keseriusan.
Menurutnya cewek itu banyak jadi buat apa setia pada satu gadis, meskipun gadis
itu cantik dan baik skalipun.
Tak terasa UAN telah sebulan kita
lalui dan sekarang kita hanya menunggu hasilnya saja. Dalam pengumuman hasil
ujian Alhamdulillah seluruh anak kelas XII baik IPA maupun IPS dinyatakan
lulus.