Jumat, 23 November 2012

Nasijaha ungguli blusukan ala Jokowi

 

Ada argumen yang menyatakan bahwa boltim itu kabupaten yang suka copy paste. menangapi pendapat tersebut seorang teman saya yang kebetulan berasal dari boltim mengatakan bahwa pendapat orang2 tersebut sah-sah saja dan mungkin bukan bermaksud untuk menghina boltim. menurutnya wajar bila boltim dikatakan sebagai kabupaten yang suka copas, logikanya seorang bayi yang baru lahir pastilah senantiasa mengikuti apa yang dilakukan oleh orang tuanya, melakukan copy paste untuk menjadikan kita lebih baik dari sebelumnya rasanya bukan hal yang salah bukan.

namun yang jadi permasalahan menurut kawan saya tadi, Boltim justru sering mengikuti program2 pemerintah kabupaten lain yang justru kurang manfaatnya untuk boltim dan tidak memunculkan ciri khas boltim, seperti yang selalu dikatakan oleh pak bupati tentang karakter kabupaten boltim. bukan bualan semata faktanya bisa sejanak kita kembalikan memori kita pada tanggal 3 mei 2011, dimana dihari itu pemerintah boltim membuat suatu program pembakaran nasijaha. program yang katanya terukuir di Musium Rekor Indonesia.

menurut data yang ada ternyata program seperti itu sudah pernah dilakukan didaerah minahasa, entah apa alasan dari pemerintah boltim melakukan hal yang sama. mungkin pemerintah boltim kurang kreatif atau bodoh? mengapa kami mengatakan demikian?jelas saja pertama, program itu sudah pernah dilakukan di kabupaten lain. Kedua, nasijaha bukanlah makanan khas boltim. mengapa pemerintah tidak berpikir untuk mencari sesuatu yang berciri khas kan boltim dalam upaya pemecahan rekor MURI?. Ketiga, kalau memang bernafsu untuk mencantumkan boltim dalam catatan rekor muri, apakah harus dengan program pembakaran nasijaha?lupakah kita bahwa boltim hari itu menjadi daerah penuh asap?apakah pemerintah boltim lupa dengan apa yang mengancap bumi kita saat ini?lebih baik ditadak menyumbangkan hal positif untuk bumi dari pada sedikit negatif untuk menghancurkanya.

sayangny program2  yang tidak banyak bermanfaat seperti itu pernah sempat terealisasi di Boltim.
sekadar trend kepemimpinan ala jokowi yang suka maelakukan 'Blusukan' yang justru banyak bermanfaat bagi proses kepemimpianan seseorang, yang akhir2 ini sering ditiru oleh presiden SBY, tidak dicoba untuk dicopy paste dan dipraktek oleh pemerintah boltim. belum terpikir atau malas melakukannya, hanya dua kemungkianan itu.karena berharap lebih kreatif dari tren blusukan rasanya mustahil bagi pemerintah boltim.

Selasa, 07 Februari 2012

Uyo-Anu Boltim

-->
Uyo-Anu Boltim kini sedang menjadi sorotan masyarakat. Menurut bebrapa informasi banyak dari pada masyarakat yang berpendapat bahwa pemilihan Uyo-Anu Boltim hanyalah menghambur-hamburkan uang daerah saja, karena sejauh ini tidak ada pergerakan maupun inofasi-inofasi baru yang dilakukan oleh para duta daerah ini untuk memberi warna positif  terhadap pembangunan dan perkembangan kabupaten Bolaang Mongondow Timur khususnya dalam bidang pariwisata.

Namun sayangnya opini ini berkembang dimasyarakat tanpa ada pembanding, selama ini masyarakat hanya berpikir bahwa kesalahan ini diakibatkan dari para duta daerah ini sendiri, tidak sempatkah terlintas tanya dibenak pembaca sekalian tentang ‘apakah mungkin akar permasalahan ini bukan hanya dari para duta daerah ini melainkan juga dari manajemen mereka dalam hal ini dinas Pariwisata Boltim?’. Apa mungkin kemampuan masyarakat Boltim untuk melihat setitik cahaya kebenaran dalam masalah ini ikut padam sejalan dengan makin hematnya kabupaten Bolaang Mongondow Timur dalam hal penggunaan listrik? Semoga saja bukan itu jawabanya.

Mengetahui masalah ini rasanya kurang peka bila saya  tidak memberi seberkas pelita agar dapat di jadikan penuntun bagi masyarakat untuk nantinya  dapat menilai maupun mengakaji mengapa Uyo-Anu Boltim 2001 seolah mati, serta mampu menemukan jawaban tentang dimanakah letak kesalahan dari sikap diam Uyo-Anu Boltim 2011 selama ini.
Masuk lebih dalam lagi dalam masalah ini,  kami dari pihak Uyo-Anu hakekatnya bukan tidak mau menjalankan tugas kami selaku duta Boltim khususnya dalam bidang pariwista, namun bagaimana mungkin kami mampu menjalankan tugas serta memberikan yang terbaik untuk daerah ini sedangkan pihak pemerintah dalam hal ini Dinas Perhubungan dan Pariwisata sering tidak memperdulikan. Bahkan mungkin agar lebih menambah nilai estetikanya kami mungkin bisa disebut “Duta Nafkah Aparat Pemerintah”. Mengapa saya berkata demikian, karena memang begitulah kami diperlakukan oleh manajemen kami. Salah satu pengalaman terburuk menjadi duta daerah ini waktu kami mendapat undangan pemilihan Boba-Bagi Bolsel. Pada mulanya pihak manajemen melalui kabid pariwisata menyatakan bahwa pihak dinas tidak akan memfasilitasi kami bila ingin menhadiri acara tersebut, setelah dikonfirmasi ternyata ada kesalahan dalam penulisan undangan yang oleh pihak dinas perhubungan dan pariwisata Bolsel ditujukan langsung kepada Uyo-Anu, sedangkan menurut kabid pariwisata Boltim undangan tersebut haruslah di alamatkan ke dinas perhubungan dan pariwisata bukan langsung ke Uyo-Anu. Setelah menghadap kepada bapak Bupati Boltim, akhirnya pihak dinas mau memfasilitasi dan kabid pariwisata bersedia untuk bersama-sama ke Bolsel. Namun sayang dalam rangka membawa nama baik dan eksistensi Boltim sejak kamis siang kami berangkat dari Boltim  dan jumat pukul 13.00 kembali lagi ke kabupaten yang sama, kami tidak diberi makanan dari manajemen kami. Meski memang kami diberi uang saku  yang mungkin sangat besar jumlahnya menurut pihak manajemen yaitu Rp. 25.000/orang dan uang itu pun diberikan ketika sudah dalam perjalanan pulang.

Dan untuk tetap menjaga eksistensi Boltim, kamipun tetap mengirim utusan-utusan dari Uyo-Anu untuk menhadiri undangan dari seluruh kabupaten/kota yang ada di Sulut, meskipun perjalanan tugas itu harus dijalankan dengan  mengunakan uang pribadi dari setiap utusan, padahal tidak pernah ada gaji khusus bagi kami.  Sepanjang saya mengerti yang saya tahu kabupaten inilah yang harus memberi  kami fasilitas dan tentunya dana tersendiri  untuk kami melaksanakan tugas sebagai duta daerah, bukan sebaliknya justru kami sekumpulan anak mudah yang harus bekerja mencari uang agar tetap dapat menjaga dan terus menghidupkan nama baik dari kabupaten Botim ini.

Tidak sampai disitu, kami yang seharusnya menjadi wakil Boltim dalam ajang pemilihan Nyong-Noni Sulut  tak mampu mengirimkan 1 utusan pun karena tidak mempunyai dana yang cukup dari pribadi masing-masing, karena seperti halnya dalam menghadiri undangan dari daerah lain dimana kami harus menggunakan dana pribadi  rupanya dinas juga bermaksud demikian dalam hal utusan/wakil Boltim ke pemilihan Nyong-Noni Sulut. Itu terbukti dari tidak ada perhatian dari pihak manajemen kami untuk bagaimana agar Boltim dapat mengirimkan utusan keajang yang mampu menambah wawasan dan pengalaman dari kami serta mungkin lewat ajang ini kami bisa memberikan sesuatu yang mampu mengangkat rating dari kabupaten ini. Namun kenapa pihak dinas pariwisata justru seperti acuh tak acuh terhadap masalah ini? Apa benar para pemimpin dari dinas pariwisata Boltim tidak ingin kabupaten ini mengukir prestasi di tingkat provinsi?dan apa benar sebagian besar pejabat di Kabupaten ini dalam bekerja hanya memikirkan bagaimana kemajuan dalam kesejahteraan hidupnya 1-5 tahun mendatang, dan tidak memikirkan tentang bagaimana dan akan sejauh mana Kabupaten ini mampu melangkah mengapai prestasi dan kesejahteraan dalam segala bidang.

Setelah ajang pemlihan Nyong-Noni berlalu dan hanya Boltimlah yang tidak mengirimkan utusannya, hal ini bila mampu kita artikan merupakan 1 nilai yang bersifat negatif dari  Gubernur Sulut kepada Bupati Boltim. Lalu apakah sang pemimpin kabupaten ini hanya akan tetap diam saja? Saya berharap bukan ‘ya’ jawabannya.

Merasa heran dengan ‘kematian ‘ para duta daerah ini karena tak  satupun yang mewakili Boltim di pemilihan Nyong-Noni,seseorang yang berprofesi sebagai seorang guru dan kebetulan beliau yang mengurus duta daerah ini (Uyo-Anu 2010) dalam pemilihan Nyong-Noni 2010. Beliau mencoba menanyakan tentang mengapa tidak ada utusan dari Boltim pada pemilihan 2011? Yang berarti kemunduran bagi bidang pariwisata, menangapi pertanyaan itu kabid pariwisata memberikan jawaban palsu sekaligus memfitnah kami (Uyo-Anu 2011) karena menurut jawaban kabid pariwisata justru kami lah yang tidak mau menjadi wakil Boltim dalam pemilihan Nyong-Noni 2011 padahal kami sudah diberikan uang sebesar Rp. 2.000.000.

Melalui tulisan ini saya ingin mengkonfirmasi berita pemberian sejumlah uang kepada kami yang sempat beredar luas dimasyarakat itu sama sekali tidak benar, kami tidak pernah menerima uang dari pihak dinas Pariwisata Boltim. Lewat tulisan ini pula saya menggambarkan jawaban dari sikap ‘diam’ kami Uyo-Anu 2011 selama ini. Tentunya pembaca sekalian mampu menarik satu kesimpulan dimana letak kesalahan ini,apakah semata-mata haya dari kami Uyo-Anu atau mungkinkah  pihak manajemen kami dalam hal ini dinas Pariwisatalah yang justru menjadi dalang permasalahan ini.

Sekadar kembali mengingatkan kepada pimpinan tertinggi di kabupaten Boltim  tentang masalah ini.
Karena setelah diketahuinya masalah ini,  mungkin masih banyak masalah yang jauh lebih penting sehingga seolah masalah ini tidak diperhatikan. Semoga kesibukan pimpinan kita tidak terlalu banyak menyita waktu Beliau, sehingga kira  mampu sedikit meluangkan waktu untuk membahas masalah ini. karena masalah ini bukan hanya tentang eksistensi Uyo-Anu Boltim 2011, namun juga eksistensi Boltim ditingkat provinsi dan tentunya nama baik bapak Bupati kita, baik ditingkatan kabupaten ini sendiri maupun ditingkat provinsi.


Ketika tidak ada yang mau memperhatikan kami (Uyo-Anu 2011) selain orang tua kami masing-masing, ketika banyak yang ingin bersuara tapi takut, ketika tidak sedikit kejujuran yang ingin disampaikan kepada pemimpin kabupaten Boltim ini namun tak kuasanya lidah bergerak mengurai kata melukis lisan, ketika diam menjadi lebih derita, aku pasrah dalam keterus terangan dan menanti undangan indah darimu wahai sang pemimpin.


Uyo Bolaang Mongondow Timur 2011.





SMA NEGERI 1 KOTABUNAN 2007


-->
KELAS X


Udara sejuk pedesaan disuatu pagi yang cerah mulai membawa Richi kealam sadarnya setelah semalam tertidur pulas. Richi adalah seorang remaja berusia 15 tahun anak sulung dari bapak Abdul dan ibu Ani. Richi sekarang duduk di kelas X SMA N 1 Kotabunan. Richi  memiliki adik perempuan yang bernama Sri, Sri masih berusia 10 tahun dan masih duduk di bangku kelas V SDN 2 Kotabunan.

Ini adalah hari pertama Richi masuk ke sekolah SMA N 1 Kotabunan semenjak kepindahanya dari MAN Model Manado. Richi memutuskan pindah sekolah karena dia tidak sanggup bila harus berpisah dengan orang tua dan adiknya.

Seperti anak sekolahan biasanya, pukul 06.45 Richi berpamitan kepada orang tuanya. Karena jarak sekolah yang cukup dekat, Richi berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki bersama teman-temannya. Karena sekolah SMA N 1 Kotabunan terletak di desa Bulawan, desa dimana Richi dan keluarganya tinggal, makanya dia tidak terlalu merasa canggung saat pertama memasuki halaman sekolah karena siswa-siswinya banyak yang kenal bahkan berteman dengan Richi.

Awal-awalnya Richi dikenal sebagai cowok yang pendiam dan pemalu. Tapi begitulah sifat Richi, dia akan terus bersifat diam dan pemalu selama dia merasa tempat itu belum bisa dia kuasai dengan sempurna. Maksud dari kata kuasai disini adalah belum semua siswa di dalam kelas dekat dengannya. Namun apa yang terjadi seiring berjalannya waktu Richi mulai menjadi cowok yang tidak selugu dulu, dasar Richi……….


SMA N 1 Kotabunan mempunyai suatu kegiatan wajib OSIS setiap bulan September, yaitu melaksanakan  Latihan Dasar Kepemimpinan Osis (LDKO) setiap tahunya. Seminggu sebelum kegiatan LDKO dilaksanakan Richi ternyata mulai dekat dengan anak kelas 1A bernama Firzha atau biasa disapa Icha, namun Icha sendiri ternyata mempunyai seorang pacar bernama Iling.

Seminggu berlalu akhirnya tibalah Pelaksanaan LDKO dalam kegiatan yang dilaksanakan selama 4 hari tersebut Richi dan Icha terlihat semakin dekat, sementara hubungan Iling dan Icha semakin merenggang.
 Sudah menjadi agenda dari kegiatan LDKO bahwa satu hari sebelum hari terakhir seluruh peserta bersama panitia dan tentunya di temani beberapa orang guru melakukan lintas alam, kesempatan ini tentu saja tidak disia-siakan oleh Richi untuk lebih mendekati Icha.

Sepanjang perjalanan lintas alam Richi selalu berada disamping Icha dan selalu siap menjadi tempat bersandar Icha disaat dia merasa kelelahan. Begitu banyak pengalaman indah yang telah dilewati Richi dan Icha hari ini. Hingga matahari mulai condong kebarat, Richi dan Icha masih terus menunjukan kecerian mereka. Hingga perjalanan pulang mereka tetap terlihat bersemangat karena getar-getar cinta yang semakin mengoda jiwa.

Sudah menjadi tradisi setelah pulang dari lintas alam, malamnya panitia akan menyiapkan acara malam yang diisi oleh nyanyian-nyanyian dan terakhir acara dugem bareng. Di malam itu vic teman Richi mengatakan bahwa apa tidak sebaiknya Richi memintah Icha agar memberi kejelasan tentang hubungannya dengan Iling, baru memulai hubungan baru. Vic pun sempat berkata bahwa bila hubungan Richi dan Icha diteruskan dan ada yang tersakiti karena cinta mereka maka hubungan mereka pasti tidak akan langgeng alias lama. Namun Richi kurang menghiraukan ucapan dari Vic itu, yah maklumlah ABG lagi jatuh cinta…

Akhirnya hubungan Icha dan Iling berakhir entah dengan cara yang bagaimana, dan itu merupakan angin sejuk bagi Richi karena sekarang dia bisa saja menembak Icha agar menjadi pacarnya kapan saja.

            Tidak salah lagi beberapa hari kemudian Richi mengajak Icha ketemuan di rumah Ayu teman mereka, dan dengan kepercayaan 100% bakal diterima, Richi langsung mengungkapkan seluruh isi hatinya plus rayuan gombalnya pada Icha. Mendengar rayuan itu Icha tidak bisa berkata-kata lagi selain tersenyum dan menerima cinta Richi.

Rupanya kabar jadianya Richi dengan Icha langsung terekspose ke sekolah. Dan rupanya teman-teman gank Icha tidak setuju bila Icha memilih Richi dan meninggalkan Iling, kemudian terjadi pertengkaran antara Icha dan teman-temannya dan berakhir setelah Icha dikeluarkan dari anggota gank karena ternyata Icha lebih memilih cintanya. Richi ikut merasa bersalah dengan kejadian itu namun dia pun tak kuasa bila harus merelakan Icha kembali bersama Iling seperti keinginan dari teman-teman ganknya. 

Hari-hari Richi dan Icha terasa berat karena beberapa teman-teman tidak menyetujui hubungan mereka, katanya hubungan itu dibangun di atas penderitaan dari orang lain, yah siapa lagi kalau bukan Iling. Tapi yang anehnya Iling sudah bisa menerima kenyataan kalau Icha itu lebih memilih Richi dibanding dirinya. Hanya mantan teman-teman seganknya Icha saja yang selalu menentang hubungan mereka.

Icha adalah cewek yang tulus dia rela keluar dari ganknya dan dimusuhi teman-temannya hanya karena cinta sucinya kepada Richi. Waktu berlalu begitu cepat hingga tak membuat Richi sadar bahwa hubungannya dengan Icha sudah bertahan selama tiga bulan. Tapi sayangnya didalam sifat Richi ada tabiat yang kurang baik,yaitu Richi mempertahankan suatu hubungan tidak pernah lebih dari empat bulan, dan Icha mengetahui Tabiat Richi itu.

Sebagaimana kebiasaan buruknya, Richi sudah mulai merasa bosan berpacaran dengan Icha. Padahal hubungan mereka tidak pernah mengalami masalah, tapi entah mengapa perasaan seperti itu senantiasa dia rasakan saat hubungan cintanya memasuki empat bulan. Banyak teman yang menilai Richi hanya suka mempermainkan perasaan cewek, tapi prasangka itu ditebis Richi menurutnya rasa itu akan tiba-tiba muncul dan tak ada seseorangpun yang dapat membendung bila rasa itu datang. Kata Richi mungkin saja rasa itu merupakan isyarat bahwa cewek yang sedang menjalin hubungan dengannya bukanlah cinta sejatinya, tapi bukan berarti hanya mempermainkan perasaan seseorang apalagi kalau sampai melukai hati seorang cewek. Richi mengaku bila rasa bosan itu datang dia akan menjadi serba salah, lebih memilh mempertahankan hubungan itu sementara di hatinya sudah tidak lagi bersemayam rasa cinta atau memilih untuk menyudahi hubungan itu. Menurutnya hubungan
berpacaran namun salah satu dari kedua insane itu sudah tidak memiliki rasa cinta tentu saja ujung-ujungnya akan berakhir. Jadi buat apa harus bertahan kalau ujung-ujungnya harus berakhir, bukankah lebih cepat lebih baik.?

Merasa Richi mulai bersikap aneh Ichapun mencoba bertanya tentang sikap Richi yang akhir-akhir ini kian terasa asing, mereka bertemu di Kantin sekolah. Icha memulai pertemuan itu dengan berbasa-basi, menanyakan kabar Richi. Namun Richi bersikap sebaliknya dan langsung menanyakan apa maksud Icha mengajaknya ketemuan di Kantin. Ichapun mulai menguraikan apa yang dia rasakan selama ini, perubahan sikap Richi yang selalu membuat dia bertanya-tanya dalam hati ada apa sebenarnya. Namun Richi hanya menjawab kalau saat ini dia lagi sibuk, makanya sering tidak menemui Icha, Richipun sempat mengatakan agar Icha tidak berpikiran negatife terhadap dirinya sebelum pergi dan meninggalkan Icha begitu saja.

Sejak pertemuan itu tiga hari yang lalu Icha tak pernah lagi bertemu dengan Richi, tapi Icha merasa sedikit tenang karena nanti malam ada acara ulang tahun teman mereka Fajri, dan Fajri merupakan sahabat dekat Richi jadi pasti Richi akan datang ke acara nanti malam.

Ternyata apa yang dibayangkan Icha menjadi kenyataan, dia akhirnya bisa bertemu dengan   Richi. Tidak bisa diungkapkan lagi betapa bahagianya perasaan Icha saat itu, malam itu dia kembali bisa berbicara dan bercanda bersama Richi. Tapi apa yang dirasakan Richi mala sebaliknya, dia merasa bosan terus berpura-pura senang bersama Icha. Richi ingin segera mengungkapkan perasaannya yang sesungguhnya, dia ingin segera mengatakan kalau dirinya sudah merasakan jenuh dan bosan menjalani hubungan bersama Icha. Melihat gelagat Richi yang kelihatanya aneh, Ichapun mencoba bertanya. Kesempatan itu tidak disia-siakan Richi dia segera mengungkapkan perasaannya, Richi coba memulai mengatakan perasaannya dengan bahasa yang halus. “Cha… sorry aku rasa hubungan kita sudah tidak bisa dilanjutkan lagi, sekali lagi maaf… kamu jangan berpikir negatife dulu, aku tidak pernah berselingkuh, alasan aku meminta mengakhiri hubungan ini semata-mata karena aku sudah tidak merasa cocok lagi denganmu. Aku mohon kamu bisa ngerti ya…? Aku bukannya bersikap egois tapi menurutku tidak ada gunanya lagi kita mempertahankan hubungan kita. Genangan air mata Nampak mulai berkumpul dimata Icha, merasa sakit hati dikecewakan Icha menuduh Richi telah memiliki kekasih baru, semua alasan Richi tidak diterima Icha. Menurutnya Richi pasti mempunyai pacar selain dirinya. Merasa dipojokkan akhirnya kesabaran Richi untuk meminta putus dengan baik-baik berakhir dan akhirnya dengan kasar Richi mengatakan “ aku minta maaf kalau menurutmu aku kasar tapi kamu tahukan aku adalah tipe cowok yang suka bosan dan jenuh menjalani suatu hubungan, meskipun hubungan itu masih seumur jagung. Kalau kamu memang mau tahu alas an sebenarnya mengapa aku minta putus…itu karena aku sudah merasa jenuh dengan hubungan ini dan aku merasa bosan bila harus terus menjalani hubungan dengan orang yang sudah tidak ku cintai lagi.

Mendengar pengakuan Richi, berlinanglah air mata Icha. Merasa malu karena menjadi perhatian orang dan banyak dari teman-teman yang mulai memberi isyarat bertanya mengapa Icha  menangis, Richi mulai panik dan malu. Richipun berusaha menenangkan Icha, namun Icha tidak mau menghiraukan Richi. Lelaki yang menurutnya egois dan tidak punya perasaan. Melihat Icha yang terus menangis dan tidak mau menghiraukan kata-katanya akhirnya Richipun pergi meninggalkan Icha. Bagi Icha malam ini adalah malam terberat dalam hidupnya, cowokyang selama ini dicintainya dan cinta yang mati-matian dia perjuangkan sampai harus bertengkar dengan sahabat-sahabatnya sekaligus dikeluarkan dari gank ternyata tega meninggalkannya. Namun semua penyesalan itu sudah tidak berguna lagi, derai air mata Icha tidak akan membuat Richi mencintainya lagi.

Secepat kabar tentang Richi dan Icha pacaran terekspose di sekolah, secepat itu pula kabar berakhirnya hubungan mereka tersebar di sekolahan. Teman-teman Icha yang dulu membencinya kini mulai bersimpati. Sebaliknya Richi justru disudutkan habis-habisan dengan berbagai macam singgungan baik dengan cara lewat sebuah lirik lagu yang menyatakan Richi pecundang sejati sampai kata-kata yang membuat panas kuping dan membuat sakit hati.

Setiap hari mendapatkan singgungan akhirnya Richi terbiasa dengan semua itu. Dan lama kelamaan suasana kembali seperti dulu teman-teman Icha sudah mulai melupakan kejadian itu, begitu pula dengan Icha. Semua kembali seperti semula sama ketika Richi dan Icha masih berstatus teman.



KELAS XI





Rupanya waktu berlalu dengan cepat hingga tak terasa ujian semester genap telah berlalu dan kini hanya menunggu penerimaan hasil ujian dan pengumuman naik atau tinggal kelas. Alhamdulillah semua berhasil naik kelas, namun sayangnya ada teman-teman yang terpisah karena kelas XI SMA sudah dibagi menjadi dua jurusan yaitu IPA dan IPS. Richi masuk jurusan IPA dan sekarang sekelas dengan Icha mantan kekasihnya waktu kelas X lalu. Dan ternyata Iling, saingan Richi dulu juga masuk jurusan IPA. Awalnya memang terasa canggung bagi Richi untuk membiasakan diri atau mulai berteman dengan Iling, namun berkat Vic yang telah lebih dahulu dekat dengan Iling akhirnya Richi bisa berteman dengan Iling. Malah seiring waktu berlalu mereka bukan hanya berteman tapi telah menjadi sahabat karib. Teman mereka pun ada yang menamakan mereka dengan julukan THE BOY KIDS.

Vic, Iling dan Richi. Ketiga cowok inilah yang diberi julukan The Boy Kids, julukan itu diberikan karena sikap mereka yang selalu bertingkah kekanak-kanakkan dan tidak pernah serius. Tapi itu menurut penilaian teman mereka, menurut The Boy Kids sendiri mereka adalah orang-orang dewasa dan tipe cowok yang selalu serius apalagi dalam hal menuntut ilmu dan tentu saja dalam masalah perasaan cinta.. Tapi yach gie too dech, kitakan tidak bisa menilai diri kita sendiri karena yang lebih afdol orang lain yang menilai kita agar adil gie too loe…..

Richi merasa sudah saatnya dia mencari seorang gadis untuk menjadi pacarnya, maklum sudah cukup lama dia menjomblo, sebagai seorang senior rasanya sangat gampang mencari pacar terutama dari adik-adik kelas, yaa juniorkan paling senang kalau punya pacar senior, biar ada kakak yang bisa bantuin bila ada masalah dan tentunya jadi cewek senior itu bikin bangga, karena tidak semua bisa merasakan bagaimana rasanya punya Guardian Angel di sekolah.

Richi mempunyai seorang saudara perempuan bernama Laila dan kebetulan Laila adalah adik kelas Richi di sekolah, diapun memintah bantuan Laila untuk mencarikannya pacar yang sekelas dengan Laila. Laila merespon permintaan itu dengan sangat baik, dia ingin membantu saudaranya itu mencari kekasih hatinya. Laila coba mengajukan beberapa nama temannya yang menurutnya paling cantik di kelas, diantara mereka ada satu orang yang mengoda hati Richi namanya Adel. Adel memang cantik, dan sejujurnya dia sudah menjadi salah satu targetnya Richi sejak Adel masih duduk di bangku kelas IX SMP.

Pembicaraan Laila dan Richi berakhir dengan kepastian bahwa Richi mengingkan Adel menjadi kekasihnya. Waktu berlalu namun Richi belum juga mengungkapkan perasaannya kepada Adel. Dalam ketidakpastian itu tiba-tiba hati Richi tergoda oleh keangunan Nena teman sekelasnya, rasa cinta yang selama ini hanya untuk Adel kian hari kian menipis dan sebaliknya perasaan terhadap Nena makin menjadi hingga akhirnya tak sanggup lagi Richi membendungnya. Namun hati Richi terasa hancur ketika mendengar gossip yang beredar di sekolah kalau Iling dan Fajri juga memendam rasa yang sama terhadap Nena. Padahal setelah menjadi sahabat, Richi telah berjanji di dalam hatinya kalau dia tidak pernah akan mengulang kesalahannya terhadap Iling seperti dulu, dan Richi berjanji kalau ada gadis yang dicintainya namun ternyata Iling juga mempunyai perasaan yang sama kepada gadis itu maka Richi akan mengikhlaskan gadis itu untuk bersama Iling demi membayar kesalahanya terhadap Iling dulu.

Berputarnya bumi pada porosnya rupanya terlalu cepat sehingga setahun yang lalu Richi dan teman-temannya masih menjadi peserta LDKO tak terasa kini mereka telah menjadi panitia kegiatan LDKO, sama halnya dengan kejadian setahun yang lalu LDKO tahun inipun tak disia-siakan Richi untuk melakakukan PDKT sama Nena. Yang paling ditunggu-tunggu akhirnya datang juga, yaitu hari dimana seluruh peserta dan panitia beserta beberapa orang guru melakukan lintas alam bersama-sama. Richi yang semalam kurang bergairah untuk ikut lintas alam karena Nena merasa kurang enak badan dan tidak akan ikut lintas alam, menjadi begitu ceriah dan sangat bersemangat pagi ini setelah melihat Nena telah siap untuk ikut lintas alam.

Semangat Richi makin menjadi-jadi melihat Nena tersenyum sambil menatap lurus kearahnya.namun entah apaarti senyuman itu.

Perjalanan lintas alam kali ini Nampaknya lebih berat dibanding tahun lalu. Rute yang ditempuh lebih jauh dan jalannya lebih sangar dibanding tahun lalu, para peserta lintas alapun terpaksa harus melewati jalan menurun yang sempit dan dikiri kanannya jurang. Namun berkat bantuan dari  panitia-panitia pilihan jalan itu bisa dilewati dengan selamat oleh semua peserta termasuk Richi dan Nena, meskipun saat mau melewati jalan itu Nena mendadak merasa pusing, mungkin karena kelelahan namun disampingnya selalu ada Richi yang siap menjaga dan menemani Nena menaklukkan setiap rintangan disepanjang perjalanan. Meskipun medan yang ditempuh cukup sulit namun terasa mudah karena bersama orang yang kita cintai. Tak terasa kini kami sudah dalam perjalanan pulang, rasanya hari ini sangat indah dan memiliki kenangan tersendiri terutama untuk Richi dan Nena.

Perjalanan cinta segi empat antara Nena, Richi, Iling dan Fajri ternyata memakan waktu yang cukup lama, hingga tak terasa bulan suci Ramadhan telah kembali tiba.

 Janjian untuk kumpul sama-sama dirumah Ayu setelah shalat Tarwih ternyata merupakan jebakan untuk Richi, Iling dan Fajri, namun mereka sama sekali tidak menyadarinya. Ketika selesai mengerjakan shalat Tarwih tanpa ada rasa curiga sedikitpun ketiga pemuda ini pergi kerumah Ayu. Namun sesampainya disana ternyata hanya ada Ayu, Ira dan Nena ( Sebelumnya Ira adalah pacar Vic, Ira berasal dari desa buyat dan kebetulan tinggal bersama Ayu) Lanjut… sesampainya di rumah Ayu awal-awalnya kita masih bicara dan bercanda sama-sama, namun selang beberapa menit Ira mengatakan ingin keluar karena Vic telah datang namun tidak ingin masuk, entah karena Vic mengetahui dan turut merancang  rencana itu atau Vicnya saja yang ingin berdua dengan Ira.

Pembicaraan antara Ayu, Nena dan kami bertiga sudah mulai mencurigakan karena Ayu sering menyindir soal perasaan kami kepada Nena. Puncaknya apa yang Richi, Iling dan Fajri takuti terjadi juga, Ayu sambil menahan tertawanya mengatakan “ Oh ya kalian bertigakan punya sesuatu yang ingin diungkapkan kepada Nena tapi mungkin belum ada waktu, sekarangkan kalian lagi sama-sama Nena jadi silahkan dech kalau ada yang mau Mengungkapkan perasaanya”. Setelah itu Ayupun menyusul Ira keluar.

Oh my god buannggeeetttt gie too loe, gila ini pengalaman pertama aku menyatakan perasaan cintaku bersama dua orang saingan plus teman dekatku, itulah kata hati Richi mengetahui mereka dijebak teman-temanya. Entah yang ada dalam hati Iling dan Fajri apa yang mereka rasakan. Setelah lama terdiam Richi mencoba memecah kebungkaman dengan berkata “ehm… jujur aku memang punya perasaan yang beda buat Nena, rasa yang berawal dari rasa sayang sebatas teman menjadi rasa cinta. Namun disini ada Iling sahabatku jadi aku lebih memilih mundur dari persaingan ini dari pada harus merusak persahabatan kita”. Mendengar kata-kata Richi, Iling segera angkat bicara dan mengatakan bahwa gosip yang tersebar di sekolahan itu tidak benar, Iling sama sekali tidak mempunyai rasa cinta terhadap Nena, Iling hanya menganggap Nena sebagai teman tidak lebih. Mendengar ucapan Iling Fajripun segera menyusul dengan mengatakan perasaan yang selama ini dia pendam terhadap Nena. Mendapat pernyatan cinta dari dua orang sekaligus secara bersama-sama, di tempat dan waktu yang sama membuat Nena Sulit untuk memberi jawaban. Nenapun mengambil jalan yang menurutnya adil yaitu dengan menjawab satu persatu tapi tidak malam mini.

Keesokan paginya ada rasa malu, risih dan ehhmmm pokoknya campur aduk saat bertemu dengan Nena maupun Fajri. Menanti jawaban dari Nena rasanya waktu berputar sangat lama. Dalam masa penantian Richi terus memastikan kalau Iling benar-benar tidak mencintai Nena, karena dia tidak mau menyakiti sahabatnya itu untuk kedua kalinya. Dan Iling tetap memberikan jawaban yang sama, yaitu TIDAK… jawaban itu membuat hati Richi merasa sangat lega.

Tiba-tiba kabar yang membuat jantung Richi berdetak kencang datang dari Ayu, Ayu bilang kalau Nena ingin bertemu dengan Richi nanti malam untuk meberikan jawban dari perasaan Richi.

Dengan pakaian yang sederhana dan tidak berlebih-lebihan Richi memberanikan diri untuk bertemu dengan Nena di rumahnya. Dengan perasaan yang campur aduk Richi tetap berharap untuk diterima cintanya. Detak jantung Richi rasanya terdengar sangat keras di telinganya saat Nena mulai menguraikan jawabannya “ gini Chi, kamukan tahu sendiri meskipun jauh dan sekarang sudah tidak ada komunikasi, tapi aku berstatus pacar Yongkie.(Yongkie itu seniornya kita tapi sudah lulus dan pulang kampung ke Makasar bersama pamanya yang juga merupakan guru bahasa Inggris kami di SMA N 1 Kotabunan). Jadi menurutku biar adil kamu juga harus mempunyai pacar selain aku. Jadi aku mau jadi pacarmu kalau kamu siap menerima syaratku. Lagiankan kamu dulukan pernah dekat dengan Adel, jadi menurut saran aku Adel orang yang tepat untuk membuat hubungan kita adil”.

Memang hati kecil Richi sempat membantah syarat Nena, karena menurut hati kecil Richi memang ada benarnya syarat dari Nena, biar sama-sama adil. Tapi apakah demi mencari keadilan dalam hubungan ini harus ada yang terluka.? Adel tentu saja hanya berperan sebagai pelengkap dalam hubungan ini, karena Richi sudah tidak mencintai Adel. Namun ternyata cinta Richi dapat membutakan matanya dan membutakan hatinya. Richi mau menerima syarat Nena tanpa memikirkan perasaan Adel nanti.

Rupanya Richi benar-benar tidak mendengarkan kata hatinya, dia tetap mengikuti persyaratan dari Nena dan nembak Adel untuk jadi pacarnya. Ternyata kabar tentang hubungan Richi dan Nena tidak diketahui Adel, Adelpun menyangka Richi masih mempunyai rasa cinta yang sama seperti yang pernah dikatakan melalui Laila dulu. Dengan tidak memendam curiga sedikitpun Adel mau menerima Richi menjadi pacarnya. Tak terbayang betapa bahaginya hati Richi karena sekarang dia telah mampu memenuhi syarat dari Nena disamping itu diapun kini memiliki seorang Adel yang meskipun hanya berfungsi sebagai pelengkap namun Adel adalah gadis yang cantik, itu berarti kini Richi memiliki dua orang kekasih dan dua orang itu merupakan cewek yang cantik di kelasnya masing-masing dan tentunya menjadi dambaan cowok-cowok disekolah.
Alangkah sempurnanya perjalanan mencari cinta sejati kali ini.

Ternyata menjalani hubungan dengan dua orang sekaligus tidak sulit bagi Richi, asal bisa ngatur waktu dengan baik dan tentunya menjaga agar Adel tetap tidak mengetahui hubungannya dengan Nena. Karena sering bersama membuat perasaan cinta Richi terhadap Adel yang dulu telah meredup kini mulai menyala membakar hatinya, hingga kalau harus disuruh memilih saat ini Richi takkan sanggup memilih antara Adel atau Nena. Namun Richi terus menikmati hubungan cinta itu walaupun dia sadar kalau Adel mengetahui yang sebenarnya pasti Akan sangat menyakitkan bagi Adel.
           
Ting…ting…ting…bunyi bel tanda istirahat waktu shalat Zuhur berbunyi. Walaupun sekolah mempunyai sebuah Mushalah namun aawlanya Mushalah itu hanya digunakan untuk shalat jumat seminggu sekali, The Boy Kidslah yang pertama memulai kebiasaan shalat Zuhur di sekolah dan akhirnya kebiasaan itu menjadi peraturan sekolah, dimana pada pukul 12.00 diberikan waktu bagi yang akan melaksanakan ibadah shala Zuhur. Bersama Vic dan Iling serta teman-teman yang lain Richipun ikut melaksanakan shalat Zuhur. Tak pernah terbayangkan oleh Richi setelah itu dia akan mendapatkan kabar yang tidak menyenangkan. Setelah melaksanakan shalat Zuhur, Richi berjalan menuju ke kelas. Dalam perjalanannya itu dia dicegat oleh Eva sahabat dekat Adel, dengan nada marah Eva mengatakan kalau Adel minta putus dari Richi. “ Hah…? gila orang selesai shalat bukannya dapat kabar gembira mala kabar yang buat hati membara, kata Richi dalam hatinya.” Merasa terkejut dan tidakmempunyai masalah dengan Adel, Richipun mencoba menanyakan alasan Adel menagambil keputusan seperti itu, namun Eva tidak mau memberi alasan. Pokoknya Adel minta putus dari kamu itu intinya. Merasa tidak berbuat kesalahan membuat Richi terbawa amarah dan mengatakan, “Okey… kalau maunya Adel memang begitu aku ikutin sekarang juga aku resmi putus sama Adel dan mulai sekarang aku janji tidak akan pernah mengganggu kehidupan Adel lagi.” Dan Richipun berlalu meninggalkan Eva. “ aku pengang janjimu itu” teriak Eva.

Sesampainya di kelas Richi mencoba mencari tahu ada apa sebenarnya yang terjadi, apakah Adel telah mengetahui hubungannya dengan Nena atau…? Setelah bertanya kepada Nena ternyata Nena tidak mempunyai masalah dengan Adel dan rahasia mereka masih aman. Tapi Richi mendapatkan informasi dari teman-teman yang lain kalau waktu istirahat shalat tadi terjadi perang mulut antara Ayu, Ira dan Ella Vs Riri, Eva dan Adel, tapi entah masalahnya apa masih menjadi teka-teki.

“ Putus sama Adel kan masih ada Nena jadi mengapa harus merasa kehilangan.” Kata Richi dalam hatinya. Richi sudah tidak mau tahu lagi alasan Adel minta putus darinya, Adel sudah dianggap sebagai bagian dari masa lalunya. Tetapi tiba-tiba sabtu siang Eva bilang kalau Adel ingin bertemu. Dalam pertemuannya dengan Adel, Richi merasa ada yang aneh dari Adel, sikap Adel pada dirinya masih sama ketika mereka masih pacaran. Dari pembicaraan mereka akhirnya diketahui kalau Adel tidak mengetahui mereka berdua telah putus dan Adel tidak pernah meminta Eva untuk bilang putus ke Richi. Rupanya masalah yang mengakibatkan perang mulut waktu itu membuat teman-teman Adel merasa sakit hati dan melampiaskan semuanya kepada Richi. Sebenarnya Adel masih mencintai Richi dan sejujurnya Richi juga masih merasakan hal yang sama, namun Richi telah berjanji untuk tidak mengganggu kehidupan Adel lagi. Tanpa berkata apapun Richi pergi meninggalkan Adel.

Semenjak pertemuan dengan Adel tempo hari ternyata Richi menepati janjinya dengan tidak lagi bertemu ataupun mengganggu Adel lagi. Ada penyesalan yang terbesit di hati Richi, mengapa waktu itu dia terbawa emosi dan langsung mau putus dan berjanji tidak akan mengganggu Adel lagi. Tapi biarlah mungkin Adel memang bukan cinta sejatinya, pikir Richi.

Rupanya kesialan Richi belum berakhir disitu, beberapa hari setelah mengikhlaskan hubungannya dengan Adel berakhir meskipun masih saling cinta, Nena bilang ingin bertemu nanti malam untuk bicara soal hubungan mereka. Richi berpikir mungkin ada kesalahan atau ada yang Nena tidak suka dari dirinya atau mungkin karena ingin membicarakan hubungan mereka agar lebih jelas setelah Richi putus dengan Adel.

Malang rupanya masih ingin selalu didekat Richi bukanya membicarakan tentang masa depan hubungan mereka, Nena malah meminta untuk mengakhiri hubungan cinta mereka dengan alasan yang tidak jelas, rasanya tak satupun salah yang dilakukan Richi mengapa tiba-tiba Nena minta putus. Richi mencoba menanyakan alasan yang lebih jelas mengapa Nena ingin putus darinya namun Nena tetap tidak mau memberikan alasan yang sebenarnya. Meskipun merasa disakiti namun Richi mencoba menerima keputusan Nena, dia merasa mungkin ini karma atas segala perbuatannya terhadap mantan-mantan pacarnya yang lain.

Setelah menyelesaikan semua masalahnya dengan Nena, Richi pergi ke rumah Fajri dan ternyata disana ada Vic dan beberapa teman yang lain. Meskipun telah berusaha melupakan kejadian tadi, namun bayang-bayang Nena dan keputusanya yang sangat menyakitkan masih terbayang-bayang dimata Richi dan tanpa terasa air mata jatuh membasahi pipinya. Rupanya air mata itu terlihat oleh Vic, melihat temannya menangis Vic mencoba menanyakan masalah yang sedang dihadapi temannya itu, rupanya Richi belum bisa mengontrol perasaannya dan tanpa dia sadari dia mengatakan kalau dia diputuskan oleh Nena. Mendengar jawaban itu Vic langsung tertawa dan segera menjadikan Richi sebagai bahan ledekan karena menangis karena diputuskan cewek. Richi baru sadar kalau dia telah mengatakan rahasia yang membuat malu dirinya dihadapan teman-temanya sendiri.

Dalam perjalanan ke sekolah keesokan paginya Richi telah membayangkan pasti dirinya akan dijadikan bahan ledekan oleh Vic dan Iling seharian penuh. Tapi itu kesalahanya yang mengatakan rahasianya pada waktu yang tidak tepat, sebenarnya malu sich tapi ya sudahlah anggap saja ini sebagai pengalaman agar lebih bisa mengontrol perasaannya.

Keceriaan dan rasa bangga Richi dulu karena memiliki dua orang kekasih yang cantik-cantik, kini berganti dengan kesunyian dan kesendirian. Saat bersama The Boy Kids Richi selalu bersama Iling karena Vic pasti dengan Ira. Akhirnya Richi benar-benar merasa risih berkumpul dengan The Boy Kids setelah Iling jadian dengan Ella (Ella adalah adik kelas kami yang berasal dari Tutuyan dan bersahabat dengan Ayu dan Ira, mereka juga membentuk gank bernama IAN Chayank ).  Richi merasa risih karena saat berkumpul dengan The Boy Kids hanya dia yang tidakmempunyai kekasih alias Jomblo.
           
Kehilangan sudah pasti dirasakan oleh Richi, biasanya tinggal pilih mau bertemu dengan siapa sekarang jangankan milih antara satu dari dua kekasih, satupun cewek dia nggak punya. Rasa malu kepada teman-teman The Boy Kids membuat Richi sangat bergairah mencari kekasih baru, tapi siapa.? Pacaran dengan cewek di sekolahannya rasanya tidak mungkin karena Richi baru saja mencoreng nama baiknya sendiri setelah Adel dan teman-temannya mangetahui kalau Adel hanya dijadikan pelengkap dalam hubungan Richi dan Nena.

“ Harus cari pacar diluar anak-anak SMA N 1 ni…”. Pikir Richi. Kebetulan waktu itu Ella mempunyai teman yang bersekolah di MTs Tutuyan yang menurutnya masih jomblo dan cantik pula. Ellapun mencoba untuk mempertemukan gadis itu dengna Richi, diapun mengatakan niatnya kepada Richi, mendengar ada cewek cantik yang mau dicomblangin sama dia Richipun langsung bersedia. Merekapun mengatur waktu yang tepat kapan Richi bisa bertemu dengan cewek itu.

Dengan alasan ingin ke rumah teman di Kotabunan Richipun berpamitan kepada orang tuanya. Richi telah dijemput oleh Iling, Vic dan Echa. Mereka pergi ke Tutuyan dengan mengunakan sepede motor. Sepanjang perjalanan jantung Richi berdebar kencang karena penasaran secantik apa cewek yang bakal dia dekati itu.

Sesampainya di Tutuyan tepatnya di Rumah Ella, disana rupanya telah menunggu Ayu dan Ira dan tentu saja cewek yang dikatakan Ella, eh tapi rupanya masih ada seorang gadis cantik, malah gadis itu  lebih cantik dibandingkan dengan yang ingin dikenalkan ke Richi, dan jujur saja waktu lihat gadis itu ada rasa ingin memiliki dihati kecil Richi. Namun sayangnya ternyata dia pacar Echa ( Echa adalah senior kami, dan sejujurnya Echa kadang akurnya dengan Richi.tapi untuk malam ini rupanya hubungan mereka masih aman-aman ).  Meskipun telah mengetahui kalau cewek itu pacar Echa namun hati kecil Richi tetap tidak bisa bohong kalau dia CP3 ( Cinta Pada Pandangan Pertama ).
“ Eh Chi kenalkan ini cewek yang sering aku ceritakan ke kamu”. Kata Ella.
“ Oh ya… Richi ”. sambil menjulurkan tangan
“ Indah ”. Kata gadis itu dengan lembut
“ Eh ngobrolnya berdua aja ya, soalnya aku mau bicara sama Iling”. Kata Ella sambil berlalu menuju labuhan hatinya.

Richipun mencoba membuka pembicaraan dengan beberapa pertanyaan agar terasa lebih rilex saja. Tapi entah mengapa selama bersama-sama dengan Indah Richi masih terbayang Cewek manis yang dilihatnya tadi. Diapun mencoba memberanikan diri untuk bertanya kepada Indah siapa nama pacarnya Echa itu. “ Chi-chi ”. Jawab Indah. Setelah berbicara lebih banyak akhirnya Richi tahu kalau Chi-chi bersekolah di SMA N 2 Kotamobagu.
           
Malam kian larut, rasanya sudah saatnya Richi dan teman-teman berpamitan untuk pulang. Dalam perjalanan Richi merasa sama sekali tidak memiliki perasaan yang special buat Indah dan justru sebaliknya wajah orang lain yang selalu melintas disetiap lamunannya, yaa siapa lagi kalau bukan Chi-chi. Lamuanan Richi rupanya membuatnya tidak sadar kalau dia telah berada didepan rumahnya. Setelah bercanda sebentar teman-teman Richi kembali kerumah masing-masing.

“ Gimana Indah cocok nggak? ”. Tanya Iling dan Ella.
“ Yaa gimana ya.,kita berduakan baru satu kali bertemu jadi rasanya belum bisa menilai cocok atau tidak ”. Jawab Richi.
“ Kalau begitu kapan mau bertemu Indah lagi? ” Desak Ella. 
“ Yaa lihat nanti aja dech ”. Kata Richi, yang segera pergi meninggalkan Iling dan Ella.

Sebenarnya sich Richi lebih tertarik sama Chi-chi dibanding Indah, itulah sebabnya mengapa dia terlihat kurang bersemangat mendekati Indah. “ Pokoknya suatu saat nanti aku harus memiliki Chi-chi ”. Ungkap Richi dalam hatinya. “ Woy khayalin apa sich, diiaaammm aja kerjaaannya dari tadi, ngelamunin Indah yaa? ”. Tegur Vic sambil memukul bahu Richi. “ Ah nggak kok siapa yang lagi ngelamunin dia, biasa aja kali ”. Jawab Richi

Rasa cinta yang tak kunjung datang terhadap Indah ternyata mebuat Richi mengambil jalan pintas. Dia rupanya telah membidik gadis lain untuk menjadi pacarnya. Tia, cewek kelas tiga SMP yang menjadi sasarannya kali ini. Melalui Dhini teman sekelasnya dan merupakan saudaranya Richi mencoba Mengirim salam buat Tia. Dan pucuk dicinta ulampun tiba, Richi mendapat respon yang positif. Menurut Dhini Tia ingin bicara langsung dengan Richi.

Tanpa mengulur-ulur waktu Richi segera menemui Tia malamnya. Tia memeng adalah seorang gadis yang sangat cantik, tapi tomboy. Bila nanti cintanya diterima maka ini akan menjadi pengalaman pertama Richi berpacaran dengan cewek tomboy. Tanpa banyak berbasa-basi Richi segera mengungkapkan perasaannya kepada Tia. “ Diterima nggak yaa ”. Tanya Richi dalam hatinya. Emang kalau jodoh nggak kemana, sekali mengungkapkan perasaanya Richi langsung diterima. “ Alhamdulillah ”.Ucap Richi dalam hati.

“ Nampaknya cewek tomboy bisa juga romantis ”. Kata Richi dalam hati. Setelah dua bulan pacaraan ternyata Tia memiliki cowok lain selain Richi, tapi setiap ditanya oleh Richi Tia tidak pernah mengakui cowok-cowok itu sebagai pacarnya. Sebenarnya Richi sudah merasa bosan tapi mau gimana lagi kalau putus dengan Tia diantara The Boy Kids hanya dia yang berstatus jomblo, rasanya sama sekali tidak enak menjadi seorang jomblo.




KELAS XII


Hubungan cinta yang rapuh itu ternyata mampu bertahan hingga hamper empat bulan, dan tanpa terasa kini Tia sudah lulus dari SMP dan sedang mengikuti Massa Orientasi Siswa ( MOS ) di SMA N 1 Kotabunan.

Pada hari pertama pelaksanaan MOS, Richi melihat Indah tapi dia kurang yakin apakah benar itu Indah atau bukan. Nanti setelah menanyakannya kepada Ella barulah diketahui kalau memang benar Indah adalah salah satu siswa baru yang mengikuti MOS.

Sementara waktu Chi-chi hilang dari ingatan Richi, lagi pula menurutnya Chi-chikan pacarnya Echa, jadi ya jalani sajalah kehidupan ini. Nanti juga kalau jodoh pasti nggak kemana. Entah karena apa tabiat buruk Richi kambuh, dia merasa sudah saatnya untuk mengakhiri hubungannya dengan Tia karena sudah mau masuk empat bulan, lagian disini telah ada Indah yang bisa dijadikan sebagai penganti Tia.

Richi terus memperhatikan Indah setiap hari, dan rupanya hal itu diketahui oleh Tia. Dengan gaya tomboynya Tia mendatangi Richi dan menanyakan apa maksud perhatiannya kepada indah selama ini.? Mendengar pertanyaan itu Richi menjawabnya dengan jujur. “ Itu karena aku mulai mencintainya, aku harap kalau kamu bisa mengerti dengan keputusanku. Aku ingin hubungan kita berakhir sampai disini karena aku telah mencintai teman sekelasmu, Indah ”. Itulah jawaban yang Richi berikan. Mendengar jawaban itu, Tia hanya terdiam, tiba-tiba “ Dasar buaya darat, lihat saja aku tidak akan membuat Indahmu itu merasa nyaman di kelas ”. Balas Tia dengan nada penuh amarah. “ Hey ini masalah kita dan Indah tidak ada hubungannya, kalau kamu ingin membalas sakit hatimu, aku siap tapi bukan Indah yang akan kamu jadikan objek untuk membalas sakit hatimu karena aku yang mencintainya ”. Terdengar lantang jawaban dari Richi. Tanpa mengeluarkan kata-kata lagi Tia segera meninggalkan Richi.

Rasa cinta yang dulu tak kunjung hadir, kini berkecambuk dalam hati Richi. Richipun mencoba kembali mendekati Indah, namun sayangnya selama masa PDKT itu Indah merasa tertekan di kelasnya karena ulah Tia yang selalu menyindir dirinya, Richipun berusaha untuk meyakinkan Indah kalau semua itu bisa dilewati asalkan terus bersama-sama, dan indah bersedia melewati semua itu bersama Richi.
           
Richi sengaja belum mengungkapkan perasaannya, karena dia ingin menuggu datangnya waktu kegiatan LDKO. Karena kegiatan ini adalah kegiatan andalan bagi Richi, dia ingin mewujudkan ambisinya tiga tahun di SMA N 1 Kotabunan, tiga tahun tidak pernah absen dari kegiatan LDKO, tiga tahun ikut lintas alam, tiap tahun dengan cewek yang berbeda dan cewek yang bersamanya waktu lintas alam pasti jadi pacarnya. Itulah mimpi yang ingin diwujudkan Richi. Dia berharap Indah bisa menjadi penyempurna ambisinya itu.

Apa yang ditunggu-tunggu Richi datang juga, para panitia LDKO Nampak sibuk mempersiapkan semua perlengkapan. Lapangan di SMA N 1 Kotabunan terlihat ditutupi tenda-tenda yang dibangun oleh panitia. Tenda yang akan menjadi tempat istirahat siang maupun malam. Tenda-tenda itu akan menjadi tempat istirahat panitia dan peserta selama kegiatan LDKO berlangsung.

Hari-hari dilewati dengan hati berbalut suka oleh Richi, karena dalam kegiatan LDKO ini dia tidak hanya bisa memperhatikan Indah diwaktu siang hari tapi juga dimalam hari. Tanpa terasa besok kegiatan ini akan berakhir, padahal rasanya masih ingin merasakan serunya kegiatan ini. Lagi pula ini merupakan LDKO terakhir bagi Richi, karena sekarang dia sudah kelas tiga. Insya Allah tahun depan pasti tempatnya sudah bukan disini lagi.eh..eh..tunggu dulu, besokkan LDKO berakhir, berarti hari ini lintas alam dong….? Ya ampun inikan hari yang paling ditunggu-tunggu Richi.
Sebelum berangkat lintas alam ternyata peserta LDKO dibagi menjadi beberapa kelompok, dan setiap kelompok akan diawasi oleh satu atau dua orang panitia. Richi menjadi salah satu panitia yang bertanggung jawab menjaga satu anggota kelompok, namun sayangnya Indah tidak termasuk anggota kelompoknya. “ Gila kalau harus terus-terusan menjaga kelompk ini aku nggak bisa bersama Indah dan mencurahkan perhatianku ke dia nich, gimana yaa ”. Kata Richi dalam hati.

Melihat kelompok lain yang mulai tidak karuan anggotanya, Richi memberikan izin anggota kelompoknya untuk berjalan masing-masing tanpa harus terus berbaris dan bersama-sama. Agar dia bisa mendekati Indah. Tapi rupanya hal itu diperhatikan oleh seorang guru yang juga ikut lintas alam, dan melalui pengeras suara pak guru mengingatkan kepada seluruh paniti yang bertugas mengawasi setiap kelompok agar menertibkan kembali barisan dan anggota kelompknya. Mendengar teguran itu Richi dan panitia yang memiliki tugas yang sama segera menertibkan kelompk mereka masing-masing. “ Duh, gagal dech rencana aku mendekati Indah ”. Sesal Richi dalam hatinyna.

Saat jalan mulai menanjak Richi mendekati kelompoknya dan berkata, “ Kalian boleh bubar dan terserah jalan sama siapa selain anggota kelompok ini. Tapi ingat satu hal  di sepanjang perjalanan ini panitia akan membentuk beberapa pos peristirahatan, saat itu kalian harus berkumpul bersama-sama sesuai anggota kelompok dan biar aku yang akan mencari kalian. Tugas kalian hanya berkumpul ditempat kita istirahat tidak lebih”. Kata Richi kepada seluruh anggota kelompoknya.

“ ini saatnya aku mendekati Indah ”. Tegas Richi dalam hati.

Richi berjalan meninggalkan kelompoknya yang terlihat mulai terpecah belah anggotanya. Rupanya kelompok Indahpun telah dibolehkan jalan masing-masing oleh panitia yang mengawasi mereka. Kesempatan ini tentu saja tidak disia-siakan oleh Richi, dia segera mendekati Indah dan menggenggam erat tangan Indah untuk bersama-sama menaklukkan jalanan yang tiada hentinya menanjak.

Rute yang dilewati kali ini lebih jauh dibanding yang tahun lalu. Otomatis pengalaman indahpun lebih banyak dirasakan dan dialami oleh Richi dan Indah. Meskipun dalam perjalanan pulang ternyata Tia dan teman-temannya tepat berada dibelakang Richi dan Indah. Sepanjang perjalanan pulang Tia terus menyindir Richi dan Indah baik melalui lirik-lirik lagu atau kata-kata yang bikin panas telinga. Namun Richi tetap mengenggam tangan Indah dan memberi isyarat untuk tidak memperdulikan Tia. Akhirnya lewat kesempatan pemberhentian disalah satu pos untuk istirahat dan meneriama pertanyaan dari panitia, Richi dan Indah bisa meloloskan diri dari Tia dan teman-temannya.

Setibanya di sekolah seluruh peserta dan panitia disibukkan dengan kegiatan membersihkan diri alias mandi, diantara mereka ada yang antri dikamar mandi sekolah dan ada yang ikut mandi di rumah teman yang dekat dengan sekolah. Tapi tidak bagi Richi karena jarak rumahnya yang dekat Richi memutuskan pulang dan mandi di rumah.

Rupanya yang hadir ke sekolah malam ini bukan hanya peserta dan panitia LDKO serta guru-guru, tapi masyarakat luar banyak yang berdatangan. Bahkan jumlah mereka telah melewati jumlah kami. Seharusnya memang malam ini tidak boleh ada orang luar kecuali siswa-siswi yang tidak termasuk dalam kepanitian yang boleh hadir. Jadi acara-acara yang nantinya akan diselengarakan khusus untuk siswa-siswi SMA N 1 Kotabunan, bukan untuk seluruh masyarakat Bulawan dan sekitarnya. Tapi yaa sudahlah mereka sudah terlanjur masuk mau gimana lagi.? Biarlah, anggap saja mala mini malam milik bersama.
Rupanya dalam salah satu acara malam ini ada acara perpisahan dengan pak guru yang merupakan salah seorang dari dua guru yang paling lama mengabdikan diri di sekolah ini. Bapak Bambang, begitulah kami biasa menyapa beliau. Malam perpisahan ini terasa sangat mengharuhkan, karena kami akan kehilangan salah seorang guru kami. Acara perpisahan malam ini diakhiri dengan saling berjabat tangan dan memohon maaf antara seluruh staf dewan guru dengan pak Bambang yang segera diikuti oleh seluruh siswa-siswi SMA N 1 Kotabunan yang hadir malam ini.

Setelah melalui semua kegiatan malam ini, seluruh peserta segera diarahkan untuk langsung beristirahat di tenda-tendanya masing-masing. Sementara itu panitia masih mendapat beberapa pengarahan dari beberapa orang guru sebelum akhirnya diizinkan untuk beristirahat.

Ting…Ting…Ting…bel berbunyi pada pukul 02.00 dini hari pertanda semua panitia harus membangunkan semua peserta dan membawa mereka kesalah satu ruang kelas yang telah dipersiapkan. Cara panitia membangunkan peserta kali ini berbeda dengan malam-malam sebelumnya, malam ini para panitia terasa sangat kasar dan bringas, tapi tidak ada yang sampai main tangan seperti di STPDN.

Setelah seluruh peserta LDKO telah berada di kelas, lampu diseluruh sekolahan tiba-tiba dipadamkan dengan serentak kecuali di kelas yang berisi peserta dan panitia. Panitiapun mencoba memberi penjelasan kepada peserta yang terlihat penuh tanda tanya diwajah mereka. “ Tenang kita semua berada ditempat ini untuk melakukan malam renungan”. Kata Ketupat. Dengan berakhirnya penjelasan dari Ketupat lampu di kelas itupun dipadamkan.

Dari balik kegelapan dan kesunyian malam tiba-tiba terdengar suara adzan yang Subahanallah sangat mengetarkan hati, suara adzan yang merdu yang seolah membawa memori kita kesemua kesalahan dan dosa yang pernah kita lakukan. Tak terasa air mata jatuh menginggat dosa yang begitu bertumpuk baik kepada orang tua maupun kepada Allah SWT. Setelah suara adzan berlalu, mulai terdengar kalimat demi kalimat pengantar malam renungan. Malam terbayang semua kesalahan, beribu penyesalan datang bersandar di hati. Tanpa disadari penyesalan dalam hati tercurah melalui kedua bibir lewat kalimat Istigfar “Astagfirullah hal Adzim”. Seisi kelas terhanyut dalam penyesalan baik peserta maupun panitia tidak ada yang tidak mengucurkan air mata, semuanya menangis…semuanya menyesal dan semuanya serentak ingat pada satu nama, Allah SWT.

Setelah proses malam renungan usai, peserta dibawa menuju lapangan sekolah. Disana telah terdapat tumpukan kayu yang dipersiapkan panitia untuk acara selanjutnya, yaitu api unggun. Sambil berpegangan tangan para peserta dan panitia berputar mengelilingi api ungun tersebut dengan menyayikan lagu tentang kebersamaan. Api ungun kini kian meredup dan seluruh peserta dan panitia kembali melanjutkan istirahat mereka.

Udara dingin pagi hari menusuk hingga ketulang membuat panitia dan peserta mulai terbangun satu persatu. Setelah memastikan seluruh peserta selesai menyiapkan seluruh peralatan dan perlengkapan yang mereka gunakan selama empat hari, panitiapun mulai membongkar tenda dan tempat untuk mempersiapkan konsumsi selama kegiatan LDKO.

Setelah memastikan semuanya telah kembali seperti semula, peserta dan panitia berbaris dan mendapatkan beberapa arahan dan staf dewan guru yang ikut terlibat selama kegiatan berlangsung. Tidak beberapa lama kemudian mereka dipersilahkan kembali ke rumah masing-masing. Berat rasanya bagi Richi karena mulai hari ini dia hanya akan bertemu dengan Indah pagi hingga siang saja.

Tidak bisa mengawasi dan memperhatikan Indah siang dan malam tak membuat cinta Richi berkurang, setelah merasa yakin, Richipun memantapkan hatinya untuk bertemu Indah dan mengungkapkan perasaannya.

Tepatnya pada hari Rabu malam Richi berkunjung ketempat kos Indah, kebetulan Indah dan Ella tinggal di rumah tante Richi dan itu membuat Richi merasa tidak perlu merasa takut, karena biasanya dalam rumah kos yang paling ditakuti dalah ibu kos. Richi datang bersama Ayu yang katanya ingin bertemu dengan Ella. Setibanya disana dan berbicara sebentar Richi segera mengajak Indah untuk bicara diteras, katanya ada hal pribadi yang ingin disampaikan.

Awalnya Richi masih berbasa-basi dengan melontarkan beberapa pertanyaan dan disaat dia merasa waktunya telah tepat, Richipun mulai menguraikan isi hatinya..eh tiba-tiba tante Richi keluar dan terkejut melihat Richi bersama Indah. Namun tante Richi bisa mengerti makanya ia hanya menanyakan Richi datangnya dengan siapa.? Sambil berjalan kearah warung miliknya. “ Oh…tadi kesininya sama Ayu, eh Prity sama Indynya kemana tante.? ”. Richi balik bertanya tentang keberadaan anak-anak tantenya yang sejak tadi tidak kelihatan. “ Mereka lagi pergi sama neneknya ”. Jawab tante Richi sembari kembali masuk kedalam rumah.

“ Kesempatan kedua nich..kali ini nggak bole gagal ”. Pikir Richi. “ Sorry…tadi sampai mana pembicaraan kita.? ”. Tanya Richi mencoba mengulang pembicaraan yang sempat terhenti dengan datangnya tante Richi. Dikesempatanya yang kedua rupanya Richi langsung mengungkapkan isi hatinya kepada Indah dan menanyakan apakah Indah mau menjadi pacarnya atau tidak. Sambil tersenyum manis Indah menganggukkan kepalanya. “ Iya…aku mau jadi pacar kamu ”. Itulah jawaban yang keluar dari bibir Indah. “ Akhirnya aku nggak jomblo lagi ”. Kata Richi dalam hati.

Setelah resmi pacaran Richi mencoba lebih santai bicara dengan Indah tak terasa pembicaraan mereka telah berjam-jam lamanya. Kini malam menjelang larut, meskipun rumah tantenya tapi Richi tetaplah tamu, dan sebaik-baiknya tamu adalah tamu yang tahu diri. Akhirnya Richi dan Ayu berpamitan pulang.

Sepanjang perjalanan Richi terus tersenyum bahagia, selesai mengantarkan Ayu ke rumahnya dan mengucapkan terima kasih karena telah menemani dirinya Richipun segera meneruskan perjalan pulang ke rumahnya.
   
Malam ini rasanya Richi sangat bahagia hingga membuatnya sulit untuk memejamkan mata. Yang hadir dalam setiap bayangannya hanyalah wajah Indah, setelah lama terbang bersama lamunannya Richipun tertidur bersama wajah manis Indah.

“ Tumben nggak terlambat ”. Tegur teman sekelas Richi.

Hari ini Richi memang datang lebih awal karena sudah tak sabar melihat kekasih barunya. Mungkin dalam seminggu inilah hari pertama Richi tidak terlambat. Meskipun rumahnya dekat namun setelah naik ke kelas XI dan XII Richi selalu menjadi langanan mendapatkan hukuman karena telat.

Hubungan cinta yang masih sangat belia ini terasa aneh bagi Richi, entah kenapa hubungan ini seperti tak menentu dan tak berarah. Padahal belum seminggu mereka jadian dan seharunya justru sebaliknya inilah saat-saat hubungan cinta lagi romantis-romantisnya. Namun hubungan cinta mereka berbeda, bukan seperti hubungan yang dibangun dengan fondasi yang rapuh yang apabila ditiup angin sedikit langsung hancur, hubungan mereka bahkan lebih parah lagi karena seperti dibangun tanpa fondasi yang tak harus menunggu angin bertiup hubungan itu akan hancur dengan sendirinya. 

Sebelum hubungan cinta aneh ini bertahan selama satu minggu, Richi jatuh sakit.selama beberapa hari Richi tidak dapat masuk sekolah. Selama berada di rumah Richi sempat terpikir hubungannya yang menurutnya aneh tapi nyata. Beberapa kali memikirkan masalah hubungannya dengan Indah dan menyadari kejanggalan dalam hubungan ini, akhirnya Richi memutuskan untuk tidak lagi melanjutkan hubungan ini.

Merasa sudah cukup sehat Richipun berangkat ke sekolah, mulai hari ini dia tidak lagi mau memikirkan Indah. Hubungannya dengan Indah menurutnya telah berakhir. Ternyata hubungan cinta Richi dan Indah berakhir tanpa kata putus, hubungan cinta mereka fakum dan terhenti disini. Dan menyadari tidak ada lagi perhatian khusus satu sama lain, baik Richi maupun Indah tak memperdulikan hal itu. Sebenarnya hubungan cinta ini terjalin berdasarkan rasa cinta atau tidak.? Jawabanya mungkin hanya diketahui Richi dan Indah dan juga pastinya Yang Maha Mengetahui Allah SWT.

Beberapa bulan setelah menjalani cinta aneh itu Richi mengenal gadis manis yang usianya jauh diatasnya. Pertemuan ini karena ajakan teman Richi bernama Ali yang sering main kerumah gadis itu. Sebenarnya gadis itu sudah beberapa kali dilihat Richi namun dia tidak mengetahui namanya. Dari pertemuan malam itulah Richi mengetahui nama gadis itu Inong.

Intensitas waktu bertemu yang semakin sering membuat Richi tertarik kepada gadis yang usianya jauh diatas Richi. Namun Richi tak menjadikan usia sebagai tembok penghalang, ketertarikan itu rupanya telah menjelma menjadi sebuah perasaan cinta dalam hati. Tapi sayang malang bagi Richi saat dia ingin mulai melebarkan sayap-sayap cintanya, ternyata pujaan hatinya harus pergi meninggalkannya. Inong harus pergi ke Jakarta karena alasan ingin kerja disana. Rasanya mungkin menyakitkan bagi Richi tapi “ biarlah pasti akan ada pengantinya suatu saat nanti ”. Harap Richi dalam hati.

Beberapa hari sejak kepergian Inong, Ali datang menemui Richi dan mengabarkan kalau adik Inong yang tidak kala cantiknya datang dari Manado. Ita itulah nama gadis yang sedang menjadi bahan pembicaraan Richi dan temannya.

Suatu malam tanpa disengaja Richi bertemu dengan Ita, memang benar apa yang dikatakan Ali baik kakak maupun adik sama-sama cantik. Sejak pertemuan yang tidak disengaja itu Richi tak pernah bertemu lagi dengan Ita. Hingga pada suatu malam ketika Richi sedang bersama Ali, salah seorang temannya mengatakan kalau tadi Ita mencari mereka. Ada masalah apa hingga Ita sampai mencari mereka.? Richi dan Alipun coba menanyakan langsung dengan pergi menemui Ita. Setelah berbicara sebentar ternyata Ita hanya ingin mencari teman. Sejak malam itu Richi dan Ali sering datang menemui Ita. Dulu perasaan cinta itu untuk kakaknya sekarang rasa itu rupanya telah berpindah untuk adiknya. Itulah yang dirasakan Richi.

Hubungan pertemanan antara Richi dan Ita berubah menjadi lebih spesial, hubungan itu berubah menjadi asmara karena ada rasa yang sama didalam hati mereka dan akhirnya mereka menjalani cinta yang sesungguhnya terlarang bagi Richi. Hubungan cinta ini berjalan cukup lama, namun tetap saja belum sampai empat bulan. Selama berpacaran dengan Ita, Richi menemukan cara berpacaran yang lebih, cara berpacaran ala orang dewasa yang selama ini tidak pernah dia lakukan dan dia alami saat berpacaran dengan kekasih-kekasihnya yang lain.

Hubungan cinta terlarang itu akhirnya diketahui Ibu Richi dan dengan tegas menentang dan melarang Richi untuk menjalin hubungan dengan ita, karena sebuah alasan pribadi yang tidak bisa dikemukakan dalam cerita ini.

Menyadari apa yang dikatakan oleh Ibunya Richipun mengakhiri hubungannya dengan Ita. Memang melupakan seseorang yang pernah singgah di hati kita tak semudah membalik telapak tangan. Itulah yang dirasakan Richi sekarang. Seiring berjalannya waktu Itapun mulai menghilang dari hati Richi.

Saat lagi menikmati masa jomblo entah kenapa waktu melihat Adel mantan kekasihnya Richi kembali merasakan ada yang lain dengan perasaannya, hatinya tidak bisa berbohong kalau perasaan cinta yang pernah dia rasakan tiba-tiba hadir. “ Tidak mungkin, Adel itukan hanya masa laluku. Mana mungkin aku mencintainya lagi ”. Richi coba membantah apa yang dia rasakan sendiri.

Sejak saat itu bayang-bayang Adel tidak pernah terlepas dari pikiran Richi. Semakin Richi mencoba membuang jauh-jauh perasaan itu semakin besar pula rasa itu datang mengoda hatinya. Tidak sanggup membendung perasaannya yang semakin menggila akhirnya Richi memutuskan untuk coba mendekati Adel lagi.

Usaha Richi untuk kembali menjalani hubungan cintanya dengan Adel yang sempat terputus nampaknya tak semudah yang ia kira. Beberapa kali Richi gagal menyatakan rasa cintanya karena waktu dan keadaan yang tidak tepat. Hingga usaha itu berakhir di rumah Tia Wulandari sahabat dekat Adel. “ Apabila tidak pandai memanfaatkan peluang maka aku pasti tidak akan bisa mengungkapkan perasaanku ke Adel ”. Pikir Richi. Teman-teman yang waktu itu bertepatan berada di rumah Tia mengerti dan memberikan kesempatan untuk Richi bicara berdua dengan Adel.

Awalnya Richi memohon maaf atas kesalahannya yang lalu dan sambil tersenyum mengatakan kalau dia suadah memaafkan kesalahan Richi dan melupakan semua itu. Mendengar jawaban itu Richi segera mengutarakan niatnya bertemu dan bicara dengan Adel. Usai mengatakan isi hatinya Richi berjanji kali ini dia tidak akan mengecewakan adel. Entah karena alasan apa Adel menerima cinta Richi dan bersedia menjadi pacar Richi lagi.

Hubungan cinta yang sempat terputus karena salah paham itupun berlanjut dengan penuh kasih sayang. Awalnya hubungan cinta ini berjalan sebagaimana mestinya, Richipun terhanyut kedalam gelora asmara yang begitu membara. Kali ini Richi berjanji akan mencoba serius menjalani hubungan dan tentunya tidak akan membuat Adel kecewa. Hubungan cinta ini terasa lebih indah bagi richi. Namun kebahagian yang dirasakan Richi tidak berlangsung lama, Adel mulai bersikap dingin dan tak seperti biasa.

“ Apakah Adel menerima cintaku hanya untuk balas dendam.?”. Tanya Richi dalam hati kecilnya. “ Akh tidak mungkin…tidak mungkin Adel bisa sejahat itu, diakan sudah bisa memaafkanku dan melupakan kesalahanku ”. Bantah Richi kepada perasaannya sendiri.

Sikap Adel terhadap Richi kian hari kian berubah, tidak ingin lebih hanyut kedalam perasaan cintanya dan akhirnya terluka oleh perasaanya sendiri Richi memilih untuk menjaga jarak dengan Adel.  Mungkinkah ini hanya permainan Adel yang selama ini berpura-pura mencintai Richi dan setelah Richi benar-benar mencintainya Adel meninggalkan Richi begitu saja.? Hanya Adellah yang tahu jawabannya.

Hubungan itu akhirnya tidak bisa dipertahankan setelah Richi dan Adel sepakat untuk kembali mengakhiri kisah cinta mereka. Kisah cinta kedua Adel dan Richi memang jauh labih indah dari pada yang pertama namun tetap berujung dengan akhir yang sama, dengan kata yang sama ketika hubungan pertama mereka berakhir, PUTUS.

UAN semakin dekat Richi memutuskan untuk lebih fokus dalam belajar dari pada mencari kekasih hati. Lagi pula menurutnya hubungan yang dia jalani salami ini hanya sekadar untuk mencari kesenangan dan mengoleksi cewek-cewek cantik yang pernah menjadi kekasihnya. Itulah yang membuat Richi tidak pernah menjalani suatu hubungan yang lebih dari empat bulan. Bagi Richi berpacaran tidak dibutuhkan kesetian dan keseriusan. Menurutnya cewek itu banyak jadi buat apa setia pada satu gadis, meskipun gadis itu cantik dan baik skalipun.

Tak terasa UAN telah sebulan kita lalui dan sekarang kita hanya menunggu hasilnya saja. Dalam pengumuman hasil ujian Alhamdulillah seluruh anak kelas XII baik IPA maupun IPS dinyatakan lulus.



Sampai disini dulu yach
Sampai berjumpah di KISAH CINTAKU II